Setelah tertegun sejenak, ia melanjutlan
"Dan kedua, bahkan jika ternyata memang kita sudah mengetahui hal itu, kita tidak mempunyai banyak pilihan untuk berakselerasi karena mereka memiliki banyak nyawa dalam genggaman mereka, benar benar membunuh dua burung dengan satu batu" memahami tindakan dibalik pilihan mereka untuk memilih menyerang kantor para awak media, Allison tidak bisa menahan diri karena kagum dengan semua detail yang mereka persiapkan.
"Ya, ini lebih seperti itu, jadi kita tidak bisa asal bergerak sekarang. Jika kita mengikuti permainan orang orang itu dan mencoba menyelamatkan awak media, kita akan terlambat untuk mencegah mereka saat bermanuver ke misi mereka yang sebenarnya, sudah terlambat walaupun kita menyadarinya" Lagi lagi Arthur menggelengkan kepalanya karena bingung.
Untuk berpikir keadaannya semakin sulit untuk dihadapi ketiganya jatuh kedalam pemikiran yang mendalam untuk menimbang dan memutuskan apa yang harus mereka lakukan sekarang.
Setidaknya, dalam keadaan normal, sebelum teori yang dibincangkan tadi muncul. Umumnya polisi hanya punya satu jalan untuk merespon pergerakan orang orang bertopeng itu.
Yaitu, mereka akan segera mengepun semua kantor yang diserang oleh musuh lalu bernegosiasi untuk mengamankan semua sandra yang mereka tahan.
Jika tidak ada titik tengah dalam negosiasi, terpaksa mereka harus mengulur waktu untuk meredam mereka dengan kekuatan yang lebih besar, lalu dengan sedikit baku tembak, pasti mereka akan berhasil menyelamatkan para awak media yang ditahan oleh perampok tersebut.
Namun tentu saja itu tidak semudah kedengarannya, butuh penempatan waktu yang tepat untuk melancarkan segala detail rencana dan jika mereka gagal sedikit saja, semua sandra bisa bisa mencapai akhir cerita mereka.
Sungguh! Dalam keadaan seperti ini saja mereka sudah berada dalam posisi yang sulit, terlebih lagi jika ternyata teori yang dideduksikan oleh Allison ternyata benar.
Sepertinya tidak berlebihan kalau mengatakan dalam keadaan ini, Polisi sudah berada diambang kekalahan. Dan tinggal menunggu waktu sebelum mereka berkuasa atas kota.
Menghela napas panjang, Allison mencubit glabelanya sambil berkata,
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?, sebentar lagi semua orang akan siap dan kita bisa bergerak"
Memuntahkan seteguk udara keruh, Arthur mengerutkan kening dalam dalam, "Apa yang harus kita lakukan? Aku juga hampir tidak memiliki ide, jumlah kita memang cukup untuk mengepung mereka dan bisa saja menyelamatkan para Awak media yang mereka tahan.
Tapi jika deduksimu ternyata benar, dan mereka bermanuver ketujuan lain, bisa dipastikan kita akan menderita kekalahan telak, kita tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk bergerak disegala bidang bersamaan" tegas Arthur.
Mengangguk karena setuju Downey menambahkan, "benar seperti yang kau katakan, kita tidak memiliki cukup kekuatan untuk bergerak disemua bidang, namun jika kita menjerumuskan diri dalam jebakan mereka juga bukan sesuatu hal yang akan berujung baik"
Seolah sudah terperangkap bahkan sebelum bergerak, hampir tidak mungkin untuk mengimbangi orang orang itu sekarang.
"Baiklah sepertinya tidak ada jalan lain" menggelengkan kepalanya karena masih tidak percaya, Arthur mulai memikirkan rencana untuk menyelamatkan para awak media yang ditahan oleh orang orang bertopeng itu.
"Berapa jumlah semua kantor yang mereka serang?" Tanya Arthur.
"Jumlah kantor Media televisi, koran dan radio berjumlah 7 kantor" dengan cepat Allison menjawab.
"Artinya ada 7 titik yang harus kita kunci sebagai target, tujuan dari misi ini adalah keselamatan dari semua yang mereka sandra didalam kantor kantor itu.
Kita harus mengirim orang yang akan bernegosiasi dengan mereka, keberhasilan dalam negosiasi ini juga tergantung dengan apa hang mereka tawarkan, kita juga harus tetap berhati hati dan tidak boleh terjebak dalam konten negosiasi" Arthur menjelaskan tentang misi
"Allison, kumpulkan semua anggota sekarang di aula utama, kita harus membagi kekuatan kita sama rata untuks bergerak di 8 titik, 7 regu bergerak ketujuh kantor itu, dan satu lagi bersiap jika mereka ternyata melakukan manuver dalam pergerakan mereka"
"Siap, pak!"
Tidak butuh waktu lama, untuk mengumpulkan semua polisi didalam aula utama, aula seluas seratus meter lebih, cukup untuk menampung puluhan anggota polisi bersamaan.
Para polisi yang sedang sibuk mempersiapkan diri dalam tiga jam terakhir pun bergerak dengan cepat ketika mendengar panggilan.
Dalam beberapa menit, mereka sudah membentuk barisan rapi menghadap ke bagian depan aula, menghadap kearah dimana Arthur, Downey dan Allison berdiri.
"Total anggota kita saat ini adalah 76 orang, dalam beberapa bulan terakhir banyak polisi dari kantor cabang kita yang gugur karena baku tembak yang terjadi dengan orang orang bertopeng itu" Setelah melihat semua anggotanya berkumpul Allison dengan cepat menjelaskan situasi kekuatan mereka.
Sejak meninggalnya kapten dari cabang kota Rotherham saat tragedi penyerangan di toko perhiasan keluarga berkebangsaan prancis itu, Allison mengambil alih kepemimpinan de fakto disaat tidaak ada arahan dari markas.
Jadi untuk sekarang ini Allison adalah orang yang paling paham atas komposisi dari setiap kekuatan yang mereka miliki.
Mengingat tidak ada cabang militer yang dibangun dikota ini, maka kepolisian adalah satu satunya kekuatan yang mereka miliki.
"Jadi begitu" mengangguk perlahan, setelah itu Arthur menatap semua anggota dengan tatapan tajam dan mulai menginteruksi.
"baiklah! Seperti yang kalian tahu, 7 kantor media massa telah diserang, dan semua orang yang berada didalamnya menjadi sandra, dan kita harus bergerak ke setiap lokasi secara bersama.
Kita tidak bisa membagi terlalu banyak orang untuk disetiap lokasi, setiap lima orang yang akan ditentukan sebagai tim nanti akan bergerak kemasing masing titik lokasi untuk melakukan negosiasi dan menyelamatkan sandra
Usahakan untuk tidak terlibat dalam perkelahian dengan mereka terlebih lagi baku tembak, pertama kita harus memastikan keselamatan para sandra.
Pastikan untuk tidak berbicara berlebihan, karena jika terjadi sedikit saja kesalahan, maka akan berakibat fatal untuk yang lainya juga.
Pada titik ini, apakah ada yang masih kurang untuk dipahami? apakah ada dari kata kataku yang kalian tidak mengerti?" ucap Arthur dengan tegas.
"Tidak!" kerumunan menjawab.
Mengangguk puas, dengan kedua tangan digantungkan dipunggungnya Arthur mulai menjelaskan rencana yang harus mereka terapkan dengan benar dilapangan nanti.
"Baiklah, begini rencana nya....." berbicara dengan jelas, lugas dan membawa karisma seorang pemimpin, ia menjelaskan dengan tenang segala detail dari rencana mereka.
"....kuharap kalian mengerti, kalian akan selalu terhubung dengan kami, pastikan untuk tetap terhubung dan jangan sampai terputus, jika ada dari kalian yang mendengar atau menyadari kalau sinyal radionya terganggu, segera laporkan pada kami"saat mengatakan ini, Arthur melirik Allison dan memberi isyarat untuk tidak tersinggung karena ini persis seperti kejadian sore tadi.
"Kita tidak boleh mengabaikan hal seperti itu sekarang, secepatnya melapor jika ada kejanggalan, hindari ketersinggungan apapun dengan mereka.
Tujuan kita untuk saat ini adalah menyelamatkan orang orang yang berada didalam kantor itu, jadi tidak perlu ada kekerasan dalam upaya tersebut.
Baiklah, kurasa tidak perlu menjelaskan lebih lanjut lagi. Persiapkan diri dan tim masing masing, pastikan kalian saling mendukung saat operasi"
"Iya" kerumunan mengangguk.
"Bubar!"