Chereads / The Liberators / Chapter 24 - Pengepungan

Chapter 24 - Pengepungan

"Sayangnya itulah yang terjadi dan aku juga tidak mengerti mengapa..." dengan nada canggung ia menjelaskan situasi kepada mereka yang baru tiba, namun terdengar suara dari HT yang berada dimobil.

"Lapor, tidak ditemukan mobil kita disini hanya bekas ledakan dari dua unit mobil dan karena keadaan yang cukup parah kami tidak dapat mengidentifikasi kedua mobil disini"

Mendengar laporan itu, Allison sangat terkejut dan berkomentar.

"Bagaimana mungkin ada dua unti mobil yang hangus meledak, kami hanya mengejar masing masing satu mobil dan..." setelah berbicara beberapa kata dia menyadari sesuatu dan melanjutkan "coba cek kembali salah satunya, apakah salah satu dari mereka adalah mobil polisi kita atau bukan?"

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya mereka menerima konfirmasi kalau setelah diidentifikasi lebih lanjut ternyata itu memang salah satu dari mobil dinas mereka, alasan awalnya mereka tidak menyadari adalah karena alat rotator yang menempel diatas atap mobil sudah mencelat dikarenakan ledakan.

Saat mendengar kabar itu mereka tidak bisa tidak bersedih, terlebih Allison dan polisi yang ada dimobil delapan, mengingat mereka hanya mengira suara dengung yang berasal dari Ht itu bukanlah hal besar karena menyangka suara itu hanya berasal dari kerusakan HT mereka.

Setelah memberi beberapa informasi yang diperlukan mereka kembali ke kantor dan saat ini beberapa atasan dari markas pusat telah tiba.

Melihat pasukan yang dibawa oleh markas pusat membuat orang orang yang kembali dari pengejaran kelompok bertopeng itu tercengang. bagaimana tidak, pasukan yang dibawa tidak cocok dengan ekspektasi dari polisi manapun yang bertugas dikantor ini.

Mereka berharap saat melaporkan masalah sebesar ini, masalah yang mengancam invasi bisa saja terjadi kalau mereka tidak cekatan dalam bertindak, markas pusat akan mengambil tindakan serius disini.

Entah itu beberapa lapisan tim elit, atau pasukan khusus lainnya yang mereka bawa untuk menangani kasus ini sebagai respon dari penanganan keluhan mereka.

Tapi ternyata yang datang hanya dua

orang detektif dan tiga orang pasukan elit kelas rendah, tentu hal itu sangat mencengangkan bagi semua yang ada didalam kantor polisi yang sudah berantakan itu.

"Maafkan kami tapi bukannya kantor pusat tidak mengirimkan bantuan atau apapun, tapi seluruh perbatasan dari kota Rotherham, baik udara, darat, ataupun jalan bawah tanah yang kita bangun sudah dikuasai dan dijaga ketat oleh pasukan yang kalian laporkan pada kami, beruntung kami berhasil masuk setelah bersusah payah menciptakan celah" melihat kebingungan Allison dan rekan rekan lainnya sang atasan yang baru tiba langsung mengklarifikasi masalah ini.

"Ah, jadi begitu. Kenapa kita tidak ada yang menyadarinya, sial! Mereka bergerak sangat cepat" kata salah seorang polisi yang berada dalam diskusi.

"Sepertinya mereka memang mengharapkan invasi pada kota kita, bahkan mereka menjaga perbatasan untuk mengurangi mobilitas"

"Tapi sejak kapan? Bagaimana mungkin kita tidak menyadarinya, masyarakat tentu selalu lalu lalang di perbatasan, karena itu hanya perbatasan kota jadi hampir setiap saat akan selalu ada orang yang lewat . jadi bagaimana mungkin mereka menutupnya" salah satu polisi lain menganalisa.

Perbatasan kota berbeda dengan perbatasan negara yang harus dijaga ketat oleh militer negara, perbatasan kota hanyalah sebagai tanda batas akhir wilayah, namun tidak ada syarat atau ketentuan khusus apapun untuk melewatinya selama itu masih dalam satu negara atau kerajaan.

"Kita baru meruhmahkan semua orang siang tadi, dan paling ada baru 4 sampai enam jam setelah itu. Bagaimana mereka bergerak secepat itu dalam waktu enam jam, dalam waktu sesingkat itu mereka benar benar menguasai seluruh penjuru perbatasan? Terdengar mustahil"

Kali ini polisi yang berada didalam mobil 8 yang membantu Allison mengejar kelompok bertopeng itu tadi yang berbicara, Frank jhonson.

Mendengar semua respon rekan rekannya, polisi yang baru saja tiba dengan empat temannya itu hanya bisa memasang wajah pasrah karena tidak tahu bagaimana menjelaskannya, dan ia juga memilih untuk tidak mendebat mereka karena ia tahu itu hanya respon dari keterkejutan mereka.

"Baiklah, persiapkan diri kalian kita harus berpatroli malam ini, tiga jam!

Persiapkan dirimu dalam tiga jam, kita akan menyisir seluruh daerah kota untuk memastikan keamanan setiap penduduk.

Dan masalah yang ada diperbatasan biar aku, Allison dan downey yang ambil alih untuk berkomunikasi dengan pasukan yang berada disana dan dikantor pusat" tanpa memperpangjang diskusi yang hanya akan menggiring persepsi mereka kearah yang semakin buruk, utusan dari markas itu langsung menginteruksikan seluruh angggota untuk bersiap.

Mereka harus berpatroli keseluruh penjuru kota untuk memastikan tidak ada pergerakan yang dilakukan orang bertopeng itu dan menjamin keselamatan penduduk mereka.

Sedangkan masalah yang terjadi diperbatasan, ada polisi yang seharusnya dikirim ke Rotherham, karena tertahan disana karena tidak bisa masuk mereka selalu mengawasi perbatasan untuk mencegah orang orang bertopeng itu keluar dari Rotherham.

Yang artinya sekarang polisi sudah membuat lapisan luar dari perbatasan agar tidak ada anggota dari para perampok itu yang keluar ataupun mengirim anggota lain dari luar. Mereka melapisi setiap celah yang diisi oleh kelompok itu.

Lalu, setelah mendengar interuksi itu mereka langsung bergegas mempersiapkan diri, karena mereka mungkin saja menghadapi sesuatu yang sangat serius saat oprasi patroli dilaksanakan. jadi, mereka harus benar benar memastikan semuanya sudah siap terencana dengan segala proposisi nya.

"Allison, bagaimana kau menangkap salah satu dari mereka pagi tadi?" utusan itu bertanya serius kepada Allison setelah semua orang bubar.

"Melapor kepada komandan Arthur, saya melakukan pengintaian, saat berhasil melacak salah satu dari mereka dan saya langsung mengejarnya, tidak berani mengambil resiko saya..." dengan cepat Allison menceritakan seluruh detail saat dia menangkap salah satu anggota mereka itu.

"Un, jadi begitu. Cukup baik untuk bisa mengambil kesempatan disaat seperti itu, namun sayang mereka terlalu cepat bergerak bahkan sebelum kita bisa menggali informasi yang terdapat pada orang yang kau tangkap" menganggukan kepalanya setelah mendengar keterangan dari Allison, Arthur, sebagai utusan mengapresiasi kerja keras Allison.

"Jadi bagaimana dengan perbatasan?" masih memikirkan keadaan diperbatasan, Allison tidak bisa tidak bertanya.

"Entahlah, tapi kita sudah membuat lapisan disetiap lapisan penjaga perbatasan mereka, jadi mereka seharusnya tidak bisa melarikan diri ataupun memberi bantuan lagi" Arthur menjawab dengan ekspresi tegang diwajahnya, menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Hal seperti ini benar benar belum pernah terjadi, ini seperti masih tidak masuk akal jika kita membicarakannya dengan orang lain"

"Benar, mereka sepertinya mempunyai keterampilan yang sangat tinggi, terlebih perhitungan dari setiap strategi yang mereka lancarkan pasti selalu berakhir dengan baik."

"Mereka juga sangat mahir saat melarikan diri, sudah dua kali mereka melakukan aksi yang sangat terang terangan, namun disaat kejadian pertama orang orang itu benar benar menghilang tanpa jejak atau bahkan bau untuk dilacak