Chereads / The Liberators / Chapter 18 - Peringatan!

Chapter 18 - Peringatan!

Bagaimana mungkin dia menjelaskan pada Lachlan dan Ivana kalau dia bisa menjawab dengan mudah tiga soal pertama yang sulit dipahami oleh Ivana, orang yang memberikan mereka bimbingan dan siswa yang selalu mendapat peringkat teratas dalam beberapa semester.

Jika dia membagikan cerita ini pasti Ivana akan bertanya tentang bagaimana caranya agar bisa menjawab tiga soal tadi, itu pasti akan sulit. Jadi yang sebaiknya adalah ubtuk tidak memberi tahu mereka.

"Kalau menurutmu tiga soal pertama adalah yang tersulit, bagiku semuanya benar benar sulit dan diluar kemampuanku" di tengah Felix yang masih tenggelam dalam perenungan tebtang tiga soal yang dikerjakannya tadi, Lachlan menyela sambil menepuk kedua pipinya dengan kedua telapak tangannya.

"Sudahlah, masih ada waktu untuk terus belajar agar kalian bisa lulus dan keluar dari zona buruk itu, berhenti meremehkan pelajaran sekolah. Jika kalian tidak bisa mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, bagaimana mungkin kalian bisa mendaftar di perguruan tinggi yang berkualitas tinggi" dengan wajah sedikit memerah Ivana mencerahkan isi pikiran Felix dan Lachlan.

"Begitulah, jadi menurutmu bagaimana sekarang, sekolah pasti menunda ujian kita untuk sementara waktu kan? Bagaimana mungkin kita melanjutkan sesi ujian dengan ancaman dari orang orang mengerikan itu?" Felix memikirkan bagaimana mungkin mereka bisa melanjutkan ujian, sedangkan teror dari kelompok mengerikan itu bisa menyerang kapan saja.

"Kau benar, kurasa sesi ujian semester ini akan di undur..."

"Tapi bagaimana jika kelompok bertopeng itu menghancurkan sekolah, atau menyerang lagi disaat kita sudah melanjutkan ujian, ini akan menjadi hal buruk. Seperti yang kita lihat mereka bisa dengan mudah menyerang kantor polisi tanpa perlawanan, jadi bagaimana mungkin mereka tidak bisa menghancurkan sekolah atau apapun itu".

benar memang kalau untuk saat ini kelompok bertopeng itu memang selalu menjadi akar masalah dari ketakutan dan kekhawatiran masyarakat kota, bahkan mereka yang ingin ujian di sekolahpun masih merasakan dampak kebrutalan mereka.

"Kota kita memang semakin buruk dari waktu ke waktu, dengan diserangnya kantor polisi hari ini, pasti mereka akaan semakin bebas untuk menguasai kota, kalau itu terjadi kita tidak hanya akan kehilangan kesempatan untuk ujian, mungkin saja kita juga akan kehilangan kesempatan untuk hidup" Felix berbicara dengan minuman soda yang digenggam erat oleh nya, menggelengkan kepala tidak percaya dengan keadaan yang menimpa mereka.

"Ivana, apa ayahmu pernah bercerita tentang kasus yang ditangani nya padamu?" dengan tenang Lachlan mencoba mencari tahu beberapa Informasi dengan bertanya lada Ivana.

"Kasus ini? Entahlah, dia sangat jarang bercerita tentang masalah apapun yang menyangkut pekerjaannya, mungkin karena itu tidak boleh dibicarakan..." menghela napas dalam dalam Ivana hanya bisa menyampaikan hal itu, lalu sedikit menambahkan "tapi untuk masalah ini dia pernah mengeluh dirumah kalau misi ini sedikit aneh karena kurangnya petunjuk, bahkan hampir mustahil untuk menemukan apapun dari mereka"

"Belum juga menemukan apapun? bagaimana mungkin, ini sudah cukup lama sejak serangan pertama mereka di Swalayan Gonzales, bagaimana mungkin mereka tidak berhasil mengumpulkan informasi apapun" menggaruk garuk kepalanya Lachlan berpikir keras tentang bagaimana polisi bisa sesulit itu untuk mencari informasi tentanga kelompok itu.

"Itu benar, memang sulit dipercaya, tapi lihat kejadian di Swalayan itu, mereka masuk secara brutal dan merampok, lalu satu satunya petunjuk yang bisa dimiliki polisi langsung dilenyapkan oleh mereka, CCTV di swalayan!" setelah beberapa teguk minum Felix kembali sedikit lebih tenang dan mencoba sedikit menganalisis.

"ya.. Itu benar, mereka dengan brutal melakukan oprasi di swalayan, tapi mereka juga melakukan oprasi yang sangat rapi dan terencana dengan sangat baik saat mencuri di toko perhiasan milik keluarga berkebangsaan Prancis itu. Dan itu benar benar berbanding terbalik dengan aksi mereka di swalayan" Ivana menambahkan sambil menaikkan sedikit posisi kacamatanya.

Benar, beberapa kejadian yang melibatkan para perampok itu terjadi sedikit tidak simetris, jadi sedikit sulit untuk mengamati watak atau strategi apa yang mungkin mereka gunakan saat beraksi kembali.

Dan disaat beraksi pun mereka hampir tidak meninggalkan jejak, ambil contoh saat mereka merampok di toko perhiasan milik seorang kaya raya berkebangsaan prancis itu misalnya, mereka dengan mudah masuk dan memblokir pergerakan polisi dengan sandra yang mereka tahan didalam, lalu dengan mudah melarikan diri melalui saluran bawah tanah dan menghilangkan bau mereka.

Dan sekarang mereka lagi lagi muncul dengan brutal dikantor kepolisian entah dengan tujuan apa, bahkan saat menyerang kanor polisi pun mereka masih muncul sebagai pemenang dan masih bisa keluar dan pergi tanpa susah payah.

Sedikitnya informasi yang bisa digali dari kelompok aneh berbahaya ini membuat kepolisian dan tim detektif seringkali menemukan jalaan buntu ditengah tengah penyelidikan mereka.

Sementara Lachlan hanya mengetahui kalau mereka semua, atau salah satu dari mereka ada yang bertubuh robot yang entah dengan mekanisme apa yang bisa membuat mereka sangat mirip dengan manusia, dan juga tentang ukiran aneh dipunggung orang itu yang pernah dilihatnya.

Namun, bagaimana caranya membagikaan informasi ini, dan siapa yang akan percaya padanya kalau diantara mereka ternyata ada robot yang sangat mirip dengan manusia.

Saat Lachlan masih berada ditengah tengah renungan memikirkan bagaimana ia bisa membagikan informasi ini kepada polisi atau setidaknya kepada kedua sahabatnya ini, terdengar patroli dari kejauhan dengan mengumumkan sedikit berita dengan tanda darurat.

"....jadi kami mohon kerja sama dari seluruh masyarakat kota Rotherham agar bisa membatasi dri unuk keluar rumah, kota sedang dalam keadaan darurat level A. Sementara belum ada poutusan dari kami apakah kota sudah aman atau belum, kami mohon agar semuanya untuk tetap dirumah dan selalu siaga dengan setiap keadaan...." mobil polisi itu mengulang ulang isi dari pengumumannya agar memastikan seluruh kota mendengar peringatan tersebut.

"Apa maksudnya ini? Kita benar benar dalam keadaan berbahaya?" Ivana tidak bisa tidak terkejut setelah mendengar dengan seksama apa yang djsampaikan oleh polisi yang sedang berpatroli tadi.

"Mau bagaimana lagi, mereka sudah sangat nekat menyerang kantor polisi, jika kita tidak menjaga diri kita dan membatasi mobilitas selagi mereka masih merajalela, sangat mungkin mereka menyerang kita kapan saja. Bahkan saat kita berada di dal rumahpun, tinggal menunggu waktu saja apakah rumah kita diserang atau tidak" dengan cepat Felix menanggapi tanggapan skeptis Ivana dengan tenang.

"Setidaknya jika kita berada didalam rumah polisi bisa lebih mudah memantau gerakan disetiap sudut kota, dan dengan kejadian yang sudah seburuk ini, mereka pasti sudah melapor ke markas yang lebih tinggi untuk meminta bantun agar bisa menangani masalah besar ini" menambahkan apa yang disampaikan Fekix, Lachlan mengangguk setuju.

"Tenanglah, ayahmu adalah salah satu orang yang menangabi kasus imi, pasti dia akan menyelesaikannya untuk kita, ayo kembali sebelum mereka memaksa kita pulang" dengan santai dan sedikit terkekeh Lachlan menginterupsi.