Chereads / The Liberators / Chapter 19 - Kemunculan Orang Misterius itu lagi

Chapter 19 - Kemunculan Orang Misterius itu lagi

Setelah memutuskan untuk segera pulang, Lachlan dan Felix mengantar Ivana terlebih dahulu sebelum mereka berdua pulang, dan karena dari rumah Ivana rumah Felix yang terdekat, jadi sekarang tinggal menyisakan Lachlan yang sedang menuju rumahnya dengan wajah yang sudah kehilangan semangat, dan sedikit lesu.

Masih terlalu dini untuk Ibunya pulang sekarang. Jadi, mungkin jika Lachlan pulang sekarang dia akan sendirian dirumah.

disaat dia tengah santai berjalan di ujung blok perumahannya, dia sedikit merasakan sesuatu yaang sepertinya tidak asing baginya.

Ia semakin mengingat perasaan apa yang menghampirinya saat ini sehinggga ia seakan sudah pernah merasakan sebelumnya, semakin ia peka terhadap sesuatu yang sedang dirasakannya itu.

Seketika, tepat ketika dia sudah sampai didepan pintu rumah dan ingin membuka pintu, dia melihat sesossok orang beberapa puluh meter dari rumahnya, yang tidak diketahui apakah dia seorang pria atau wanita.

Karena penampilananya dengan jubah dan penutup kepala jadi sulit untuk mengatakan apakah dia pria ataukah wanita.

Setelah memperhatikannya sedikit lebuh lama, barulah Lachlan perlahaan mulai menyadari perasaan apa yang sedang menghampirinya sampai sampai dia seakan sudah pernah merasakannya.

Perasaan ini persis seperti sesaat ia hampir tewas di swalayan tempat Gonzales bekerja, disaat ia mengaktifkan kelebihannya itu dan menghentikan peluru tepat didepan dahinya.

Dan disaat ia berhasil mengaktifkan kekuatannya ia merasakan perasaan persis seperti apa yang dirasakannya saat ini, perasaan yang muncul ketika seorang misterius yang tidak terpengaruh oleh kekuatannya.

Seorang misterius yang muncul saat kekacauan di swalayan, satu satunya orang yang bisa bergerak selain dirinya disaat ia menghentikan waktu. dan tepat saat ia mengejarnya ternyata orang itu sudah menghilang.

Dan sekarang perasaan itu puncul bersamaan dengan munculnya orang aneh berjubah itu, apakah ia orang yang sama. Tapi kenapa penampilannya sedikit berbeda?

Tidak bisa menahan rasa penasaran akhirnya Lachlan memberanikan diri berjalan mendekati orang tersebut. ia keluar dari halaman rumahnya dan memfokuskan dengan konsenterasi penuh tatapannya ke orang aneh berjubah itu agar tidak menghilang dari pandangannya.

Tepat ketika dia berjalan perlahan dan menjaga matanya agar tidak berkedip sekalipun, baru beberapa langkah ia bergerak terdengar suara yang memanggilnya.

"Lachlan... Hei ada apa?"

Ia mengenali suara itu dan karena refleks ia langsung tersentak saat suara itu menggemakan namanya, dan ia langsung memalilingkan pandangannya kearah belakang dan menanggalkan pandangannnya dari orang aneh berjubah tadi.

Ya, dia memang mengenal suara itu dan itu tidak lain adalah ibunya.

"Itu.. Ah.. Tidak, tidak ada apa apa" sambil menggaruk garuk kepalanya ia menjawab pertanyaan ibunya, padahal dalam hati ia sedang berderu hebat didalam hati.

'Mengapa, mengapa ibu datang disaat seperti ini. Tidakkah ia bisa melihat kalau anaknya sedang melakukan penyelidikan yang sangat penting. Kenapa kau harus memanggilku sekarang, bu! Tidak bisa kah aku menyelidiki kasus ini dengan tenang'

Disaat ia sedang menyesali keadaan karena kedatangan ibunya disaat yang tidak tepat ia sedikit menolehkan pandangannya ke tempat orang tadi berdiri.

Sial!

Benar seperti yang dipikirkannya sejak awal, orang itu menghilang. Sekarang misi ini gagal, dan penyebabnya adalah ibunya, haruskah aku meminta pertanggung jawaban

...

Melihat anaknya terasa sedikit canggung saat menjawab pertanyaannya dan tiba tiba menoleh kebelakang seperti mencari sesuatu dan ekspresinya tiba tiba menjadi muram.

Tidak bisa tidak penasaran ibunya bertanya "ada apa, apa yang sedang kau cari?" mengerutkan keningnya sambil menatap kearah Lachlan menoleh.

"Ah tidak ada, ah iya ibu kenapa pulang lebih awal hari ini?" mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju pintu ia mengalihkan pembicaraan agar ibunya tidak penasaran lagi dengan tindakan anehnya, dan ia hanya bisa memgeluh didalam pikirannya

Hei!! Apa yang kucari? Mengapa ibu betanya? Tidakkah ibu sadar kalau ibu sudah menggagalkan misiku, bagaimana aku bisa memberitahumu apa yang kucari? Ini misi rahasia, oke!

Kalau aku memberi tahumu ada seseorang yang muncul didepan rumah dan menggunakan pakaian aneh apakah kau percaya?

Semakin ia memikirkannya semakin rasanya kepalanya akan meledak. Ia sangat kesal karena kehilangan orang itu lagi, padahal ia sudah sangat berjaga jaga sampai tidak mengedipkan matanya saat berjalan kearah orang itu demi keberhasilan misi yang dijalankannya.

Siapa tau ibunya yang akan membuyarkan segala konsentrasi yang sudah susah payah dijaganya hanya dengan satu kali panggilan namanya.

Melihat anaknya bertingkah sedikit aneh Ibu Lachlan hanya bisa tersenyum dan menghela napas.

"Kami dipulangkan lebih awal karena kabarnya terjadi serangan lagi dikota, dan terlalu berbahaya untuk keluar rumah sekarang, jadi ibu langsung pulang" mendengar anaknya bertanya, ia menjawab dengan nada sedikit khawatir.

"Ahh.. Jadi begitu" sambil membuka pintu rumah dan membuka sepatunya ia melangkah masuk kedalam dan melanjutkan "sebenarnya serangannya terjadi dikantor polisi..."

"Apa? Kantor polisi? Bagaimana mungkin, dan lagi... itu... Mereka tepat disamping sekolahmu" belum lagi selesai Lachlan berbicara ibunya menyela.

Mengingat kejadiannya ternyata dikantor polisi saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya terkejut dan khawatir. Tapi, kantor itu tepat disebelah sekolah anaknya, bagaimana mungkin seorang ibu tidak cemas saat terjadi sesuatu yang buruk disekitar anaknya.

"Tidak, aku tidak apa apa. Dan tidak ada siswa yang terluka juga, mereka tidak menyerang satupun warga sekolah, mereka hanya menyentuh kepolisian" dengan tenang Lachlan menjelaskan karena tau kekhawatiran Ibunya.

"Jadi begitu, syukurlah. Tapi mengapa bisa begitu? apa kau mendapat suatu informasi di sana? apa kau melihat mereka?" masih belum bisa mengendalikan dirinya, Ibu Lachlan masih sedikit tidak tenang walaupun sudah mendengar anaknya tidak terluka.

"Ahh itu... Bagaiman mungkin, kami saat itu sedang ujian lalu setelah keributan terjadi pihak sekolah mengevakuasi kami dari gerbang belakang sekolah" sambil mengosok hidungnya Lachlan menjawab pertanyaan ibunya dengan tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Bagimana mungkin ia menjelaskan pada ibunya kalau ternyata ia tidak ikut bersama murid lain dan mendekati kejadian seberbahaya itu, bisa bisa ia tidak lagi diizinkan untuk keluar rumah. Jadi sebaiknya sedikit berbohong kepada ibunya agar ia bisa terus menyelidiki dengan caranya sendiri.

"Baiklah, kita lebih aman didalam rumah sekarang, dalam dua puluh empat jam Polisi akan mengumumkan status keamanan terbaru" setelah menenangkan dirinya ibu Lachlan akhirnya bisa berbicara sedikit lebih tenang.

"Iya"

Saat berada dikamar Lachlan berbaring dikasurnya dengan kedua tangan dilipat dan ditimpa dibelakang kepalanya, sambil berlikir keras tentang semua kejadian yang berhubungan dengan perampok bertopeng itu.

Sejauh ini, sepertinya ia adalah satu satunya yaang memiliki analisis paling tepat diantara yang lain termasuk para kepolisian.

Dengan apa yang diyakininya, setidaknya ia berhasil mengetahui lambang atau simbol dari kelompok itu walaupun ia masih benar benar buta akan informasi mengenai lambang aneh itu.