Chereads / Asih Tanpa Kasih / Chapter 58 - Karin Bertanya Soal Bella

Chapter 58 - Karin Bertanya Soal Bella

"Gue lapar," jawab Bella bersungut-sungut.

Keyla, Tata dan Ica kompak saling tatap. Ketiganya tahu kalau di kondisi seperti ini, Bella pasti tidak ingin banyak ditanya-tanya.

Biarkan saja dia nanti curhat sendiri kalau memang ingin. Kalau tidak, pura-pura saja tidak terjadi apa-apa daripada mendapatkan amukan dari Bellanya sendiri.

***

Bara susah payah pergi ke bandara untuk menyambut kedatangan Karin.

Walaupun di tengah kemacetan yang ada dan dengan perasaan yang tidak karuan.

Di satu sisi, Kirani—ibunya Bara tidak suka pada Karin. Kirani cukup tahu bagaimana kisah Bara, Miftah dan Karin selama ini.

Kirani juga tidak suka pada ibunya Karin dan ibunya Miftah.

Dan di satu sisi, hal yang awalnya membuat Bara juga enggan menyambut kedatangan Karin adalah karena Miftah yang memberi tahu Bara jika Karin akan pulang hari ini.

Tidak Karin sendiri yang memberi tahu Bara. Bara cukup tidak enak hati karenanya. Karena itu seolah Bara dianggap tidak seistimewa Miftah dalam hidupnya Karin.

Bara sempat berpikiran kalau dia tidak akan menjemput Karin di bandara dan tidak ingin melihatnya lagi.

Tapi, Bara tidak bisa melakukannya.

Tadi, dia yang sudah mengantarkan ibunya—Kirani dan Asih ke sekolah dan semula akan langsung pergi ke rumahnya.

Bara kemudian putar haluan. Dia membanting setir ke arah jalanan menuju bandara.

Bara mengakui kalau dia sangat merindukan Karin dan ingin bertemu dengannya.

Hingga saat ini, Bara masih di rumah Karin. Termasuk juga dengan Miftah yang sampai tidak masuk sekolah demi menyambut Karin di bandara.

Dan dari tadi, di saat semuanya tertawa-tawa. Di antaranya yang ada; Ibunya Miftah—Iriana, Ibunya Karin—Heni serta ayahnya Karin juga—Halim serta Miftah. Hanya Bara yang sepertinya tidak mood dengan obrolan mereka.

Bara hanya diam saja dengan lamunannya. Hanya sesekali dia tersenyum. Dan itu pun, sangat terlihat terpaksa, kaku.

Entah malu atau kenapa, semua orang tidak mengetahui itu. Tapi mereka tahu kalau Bara memang mengalami perubahan yang aneh.

Dan hanya Karin dan Miftah-lah yang tahu kenapa Bara bisa jadi seperti sekarang.

Semuanya karena kisah asmara di antara mereka bertiga. Dan Bara, adalah sosok yang bisa dikatakan kalah. Tapi selalu berusaha untuk tetap menjaga Karin sampai detik ini.

Meskipun mereka tidak berkomunikasi lagi setelah Karin pergi ke singapura untuk berobat.

Makanya, baik Bara maupun Miftah. Keduanya sama-sama merindukan kehadiran Karin di tengah-tengah mereka.

Setelah obrolan bersama orang tua, karena mereka pada akhirnya sibuk memasak.

Miftah, Bara dan Karin mengobrol bertiga.

Miftah mencoba menyesuaikan situasi, dan Karin pun juga sama. Tapi berbeda dengan Bara yang tidak bisa menyesuaikannya.

Bara masih tampak tidak senang. Terlebih dengan kedekatan Miftah bersama Karin yang sekarang menjadi lebih intens daripada dengan dirinya.

Dan itu membuat Bara semakin tidak suka dengan situasi seperti ini.

Dan Bara juga bukanlah orang yang mudah mengalah. Makanya, dia juga tetap memertahankan keegoisannya seperti sekarang ini.

Di saat Miftah mencoba terus mencari obrolan yang pas, Bara hanya diam. Dan terlihat seperti enggan untuk melontarkan sepatah kata pun dari mulutnya.

Sikap Bara yang seperti sekarang ini, membuat Karin dan juga Miftah sama-sama kesulitan untuk membuat Bara ceria layaknya seorang teman yang berkumpul dengan temannya.

Miftah juga sudah memulai pembicaraan dengan bertanya pada Bara seputar apa pun. Baik itu sekolah atau keluarga Bara. Tapi Bara hanya menjawabnya dengan singkat.

Sangat terlihat kalau Bara tidak suka ditanyai oleh Miftah.

Dan Karin yang sangat peka dengan sikap Bara ini pun harus kembali memulai kesabarannya menghadapi Bara.

Karin mulai bertanya pada Bara. Tak peduli jika Bara nantinya akan meresponnya singkat juga seperti pada Miftah.

"Bar, bagaimana dengan Bella?" tanya Karin pada Bara dengan tatapan seramah mungkin.

Karin juga sangat berhati-hati sebab dia takut Bara merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya. Sebab, Karin juga tahu kalau Bara itu gampang tersulut emosi dan akan sangat bahaya jika Karin salah bicara padanya.

Bara yang ditanya seperti itu pun sangat terkejut mendengarnya.

Bara memang sudah pernah cerita pada Karin kalau dia sudah punya pasangan saat Bara berhubungan dengan Bella.

Itu pun komunikasi mereka tidak lama. Bara memberi tahu Karin soal itu karena waktu itu Bara dan Miftah masih berkomunikasi dengan baik.

Waktu itu Miftah kebetulan menghubungi Karin, dan Bara pun bercerita soal Bella padanya waktu itu.

Bara memuji-muji Bella waktu itu. Miftah dan Karin tahu kalau Bara sengaja untuk menunjukkan pada Miftah serta Karin bahwa dirinya baik-baik saja dengan penolakkan Karin terhadapnya yang bilang kalau Karin itu lebih menyukai Miftah.

Dan saat ini, Miftah juga mulai ikut bersikap tidak biasa. Dia salah tingkah juga dengan pertanyaan Karin pada Bara karena Miftah tahu kalau pacarnya yang dulu itu—Bella sudah mengkhianati Bara dan lebih memilih Alfred.

Pertanyaan Karin pada Bara, menurut Miftah akan membuat Bara malu karena pada kenyataannya, Bella yang dulu sempat dibangga-banggakan oleh Bara itu ternyata ujung-ujungnya mengkhianati Bara juga.

Walaupun Bella sempat meminta Bara untuk kembali lagi berpacaran dengannya. Tetap saja. Bella sudah pernah mengkhianati Bara. Bella sudah menggoreskan luka di hati Bara.

Dan mustahil Bara masih membangga-banggakannya.

Miftah sungguh penasaran dengan jawaban Bara atas pertanyaan Karin padanya.

Apakah Bara akan jujur soal Bella? Atau Bara akan menyembunyikan fakta sebenarnya agar dia tidak terlihat sengsara di mata Karin?

Miftah tidak tahu.

Yang pasti, Bara adalah orang yang tidak ingin terlihat rendah di mata orang lain. Terkhusus di depan Karin dan juga Miftah.

Miftah dan Karin menunggu jawaban Bara.

Bara juga sempat menoleh pada Miftah. Seolah berbicara sesuatu.

Tapi Miftah tak paham dengan sinyal pandangan dari Bara.

Bara pun kemudian membuka mulutnya. Terlihat dia kesulitan menjawab.

Namun, Miftah tahu kalau Bara pasti menjawabnya. Dia tidak mungkin mengalihkan pembicaraan karena sepertinya tidak ada hal yang bisa Bara alihkan sekarang.

Pembicaraan menjurus pada satu pembahasan.

"Aku …." Bara melihat pada Karin dan juga Miftah sekilas.

Kemudian, dia menunduk.

"Aku sama Bella udah putus," ucap Bara.

Bara lalu terdiam. Dia tidak ingin menjelaskan kenapa mereka sampai bisa putus.

Miftah sendiri yang mendengar jawaban Bara itu pun sangat terkejut.

Miftah kira Bara akan berpura-pura dan mengatakan kalau hubungannya dan Bella itu baik-baik saja agar Karin tidak menatapnya dengan perasaan iba seperti sekarang.

Miftah memerhatikan Karin juga yang langsung melorotkan bahunya. Miftah tahu kalau Karin pasti sedih mendengar jawaban Bara barusan.

Bagaimanapun juga, Karin sangat menyayangi Bara sebagai sahabatnya. Miftah tahu itu.

Dan selain Miftah yang terkejut atas jawaban Bara itu.

Karin pun juga sama. Tapi Karin tidak bisa bertanya kenapa alasan Bara dan Bella sampai bisa putus.

Karin tidak ingin terlalu ikut campur atas kehidupan Bara.

Maka, dia pun tersenyum. Bukan bermaksud merendahkan Bara.

Karin hanya ingin Bara tidak merasa tersudutkan olehnya.