Ken terlihat memejamkan matanya kemudia membukanya kembali. "Begini, aku belum makan dan membersihkan diri sama sekali."
Karina mengangguk karena sudah tahu akan hal itu. "Lantas?"
Ken hanya tersenyum simpul. Istrinya ini ternyata tipe wanita yang tidak peka. Sepertinya sangat sulit jika harus berkata dengan arti tersirat.
"Aku merasa tidak nyaman dan lapar."
Ken terlihat ragu mengatakannya. "Bisakah kamu memakkan sesuatu untukku? Setelah itu membantuku mandi?" kata Ken hati-hati.
"Tentu saja bisa. Tapi, untuk mandi tidak usah ya Tuan. Soalnya ini sudah tengah malam. Saya takut Anda akan sakit."
"Ya sudah kalau begitu. Berarti makan saja."
"Oke."
Karina hendak membuka pintu. Namun, ia seketika terhenti.
Karina menutup mulutnya karena mengingat sesuatu. Yaitu tentang kejadian di dapur yang mengurungkan niatnya untuk memasak. Walaupun sang suami tidak bisa melihat. Bukan berarti tidak bisa mendengar.