Karina setuju dengan perkataan Indry. Karena dirinya pun tadi berpikiran seperti itu.
"Apalagi kata Louis dirinya tidak ada jadwal yang begitu padat untuk bulan ini."
"Tapi, ya sudahlah. Biarkan saja, suamimu itu tidak berada di rumah."
"Aku sendirian dong."
"Haha. Jangan khawatir. Aku akan selalu menemanimu."
"Tidak bisa. Aku maunya dia bukan kamu," tolak Karina
"Eh sebentar. Jangan bilang jika kamu sudah mulai menyukai suami butamu itu?"
"Jangan mengatakan hal kasar begitu untuknya."
"Iya-iya maaf. Tapi, apa benar kamu sudah ada rasa dengan Tuan Ken?"
Seketika Karina bungkam. Ia bingung akan menjawab apa.
Indry hanya memperhatikan sosok sang sahabat dengan lekat. Diam-diam ia tersenyum melihat ekspresi kebingungan Karina. Dirinya sangat yakin jika Karina pasti sudah jatuh hati kepada sang suami.