Keesokan harinya...
"kenapa pagi cepat datang? aku masih ngantuk.. " (gumamku sambil mengucek mata yang masih ingin tidur lagi)
Hari ini hari Minggu, aku lelah dengan kesibukan sekolah yang padat. Hari Minggu adalah hari malasku, hari dimana aku bisa rebahan tanpa harus memikirkan sekolah.
Seperti biasanya, hariku tak jauh dari ponselku. Walaupun mata ku enggan untuk bangun, namun untuk melihat ponsel selalu mata ini dengan mudahnya melotot.. Mungkin karena aku masih remaja, aktivitas ku hanya terkait sekolah dan ponsel. Aku pikir itu hal wajar, karena orang tuaku jarang sekali menyuruhku melakukan pekerjaan rumah. Mereka selalu menganggapku anak kecil yang belum bisa melakukan apa-apa sendiri. Padahal aku sudah remaja dan sudah mengenal beberapa pria.
Tak lama ponselku berdering.. Biasalah, itu adalah panggilan dari Agus..
"Hallo.?? " jawabku
"Sudah bangun,? hari ini aku libur kerja, ayo jalan-jalan. " ajaknya
"jam berapa ini? masih pagi udah ngajak jala aja.. " tanyaku dengan malas
"mumpung masih pagi, nanti pulangnya nggak kesorean" bujuk nya
"Ya sudah. aku mandi dulu "
Tak lama aku selesai mandi, dia sudah ada di ruang tamu..
"cepat sekali kau datang?? " (merasa heranku)
"iyalah. mandi aja lama" katanya
Tanpa ada rasa sungkan, orang tua ku bertanya pada Agus, "mau kemana kok pagi-pagi sudah mau jalan? "
Agus pun menjawab dengan santai, "jalan-jalan Pak, nanti biar nggak kesorean kalau pulang"
"Hati-hati.. yang penting jaga diri" nasehat Bapaku
"nggeh." jawabnya
Setelah selesai dandan, aku pun pamitan dengan orang rumah dan berangkat dengannya. Aku tak tahu dia punya rencana apa, namun lumayan lah untuk mengisi hari Mingguku daripada di rumah saja. Baru saja keluar dari gang rumah, tanganku diraih oleh Agus.
"pegangan gitu luw. " (melingkar kan tanganku ke pinggangnya)
"dilihat orang banyak, malu" kataku
"nggak apa-apa. aku suka kok" sambil ngelus tanganku
Akupun tak menolaknya, karena seperti sudah menjadi kebiasaan ku jika berboncengan dengannya. Aku ngobrol dengannya, dengan memeluknya mesra.. aku tak tahu kemana arah tujuannya mengajakku jalan-jalan.
"kita mau kemana? " tanyaku
"jalan-jalan saja. menyusuri jalan nanti juga sampai. kan enak kalau motoran gini, bisa dipeluk kamu. kalau di rumah kan nggak bisa" (sambil ngelus lututku)
Hatiku senang sekali mendengarnya.. Rasanya benar-benar tak ingin melepasnya.
Akhirnya sampai juga ditempat tujuannya. Itu tempat yang belum pernah ku kunjungi, maklumlah namanya juga masih remaja, belum bisa kemana-mana sendiri.. Liburan pun masih dengan keluarga utuh.
Dia mengajakku ke wisata Air terjun yang ada di pinggiran kabupaten di daerah ku... Suasananya sejuk, ada kolam renang juga ada banyak gazebo untuk berteduh.
"Kita duduk sini saja" katanya (di salah satu gazebo yang menghadap air terjun)
"waah.. cantik sekali. " kagumku
"suka?? " tanyanya
"suka sekali. terimakasih.. " (sambil melihat pemandangan)
Sungguh pemandangan air terjun serta sekeliling nya membuatku terpana. Banyak wisatawan yang berkunjung saat itu. Terlebih lagi banyak pasangan remaja juga.
Mataku terus melihat sekeliling, tanpa sadar aku mengabaikannya.
"lihat apa? " tanyanya dengan tiba-tiba kepalanya mengarah di pangkuan ku.
Aku ingin mengelak, namun dia memaksa dan terus memegang tanganku dan di arahkannya ke dadanya.. Seperti anak kecil yang ingin dimanja.. Jadi aku biarkan saja begitu, mungkin saja saat itu dia memang sedang lelah..
Tanganku terus di pegangnya, namun tanganku yang satunya sudah pasti tak mau kalah. Dengan tangan satunya, aku memegang ponselku. Sudah pasti aku tak mau melewatkan kesempatan memotret pemandangan yang indah itu. Tak lupa juga aku unggah ke halaman Facebook ku dengan caption "liburan dulu"..
" lihat.!? " dia mengambil ponselku dan melihat nya.
"balikin.sini." tegasku sambil cemberut
"ini.. gitu aja marah. orang cuma mau liat aja. " sambil mengembalikan ponselku.
"aku nggak suka ya kayak gitu. main langsung ambil saja. itu kan privasi ku. " kesalku
"iya.iya.. aku minta maaf.. " sambil membujukku.
Aku terdiam dan hanya memainkan ponselku. Aku suka bermain game, jadi aku tak bisa jauh dari ponselku... Disaat aku selalu sibuk dengan ponselku, dia bercerita tentang pekerjaannya. Banyak hal yang dia ceritakan, aku pun merespon ceritanya dengan sesekali melontarkan pertanyaan seputar curhatannya itu. Disaat yang sama, ada pesan teks masuk di ponselku. Bukan dari teman-teman ku yang aku chatting sejak tadi, namun ini dari Agung. Seketika aku bak disambar petir, yang tak berpikir.
"Assalamu'alaikum cantik. lagi apa?? ogt gak ada kabar, nggak kangen aku ta?? " dengan emoticon senyum
Aku tak langsung membalasnya. Aku terdiam, dan mungkin Agus menyadari ekspresi ku yang seketika terdiam itu.
"ada apa? lihat sini.!? " mencoba mengambil ponselku.
Dengan cepat aku menyembunyikannya.
"nggak ada apa-apa. " ketusku
"pasti ada sesuatu. aku yakin pasti ada. " desaknya
Aku mencoba menyembunyikannya, namun tetap ngga bisa. Karena masalah hati, jadi mata pun tak bisa berbohong. Karena tak ingin merusak suasana hatiku, Agus dengan gampang membiarkan begitu saja.. Dia kembali tidur di pangkuan ku, mengajakku ngobrol kesana kemari. Dan aku pun dengan mengabaikannya membalas chatting dari Agung.
"waalaikum salam. kenapa baru nongol? " tanyaku ke Agung
"kenapa? kangen ya..?? " godanya
"yee.. nggaklah.. " jawabku dengan senang
Tak berhenti di situ saja, aku masih sibuk dengan ponselku membalas chatting dari Agung. Namun, itu membuat kesal Agus. Langsung saja dia mendapatkan ponselku dan dia membaca semua pesan masuknya.
Aku terdiam tak bicara apapun karena aku melakukan kesalahan. Aku berpikir mungkin dia akan marah, namun aku salah.
"nih.. belum kamu balas pesannya. " dia mengembalikan ponselku.
"kamu nggak apa-apa? " tanyaku heran
"nggak masalah, balas saja selama aku tahu kamu disini sama aku. " dengan nada seperti menahan marah.
Aku sungguh egois, dan melanjutkan chatting dengan Agung di depan Agus. Tak hanya itu, aku juga terlihat senyum sendiri seperti bahagia sekali chatting dengan Agung. Tanpa memikirkan perasaan Agus, aku telah melakukan kesalahan..
Disaat itu, tiba-tiba di tarik kepala ku menuju kepala Agus yang ada dipangkuan ku..
"eemuacchh.. " dikecup nya bibirku. Sontak saja aku terdiam dan melepaskan ponselku..
"apaan sih?? " tanyaku dengan pipi merona
aku malu, mungkin banyak orang yang melihatnya.. Namun, dia dengan senyuman bahagia menggoda ku.
"kalau nggak gitu, kamu nggak akan berhenti main HP" tegasnya
Mendengar hal itu, aku mulai berpikir betapa tak adilnya aku dengan dia..
"maafkan aku. aku tak bermaksud mengabaikanmu. aku tahu aku salah. tapi sebelum aku bertemu denganmu, aku lebih dulu dengannya. kamu juga tahu sejak awal, ada seseorang yang sedang dekat dengan ku namun dia menghilang begitu saja. Ya itulah Dia. Aku juga tidak tahu tiba-tiba saja dia menghubungi ku lagi. Sekali lagi Maaf.. " aku mencoba menjelaskan
"Aku tahu, dan aku mencoba memahami mu, tapi aku cemburu.. " dengan menahan marah nya.
Tatapannya sungguh membuat ku merasa bersalah.. Apa yang harus aku lakukan?? tanyaku dalam hati.