Chereads / As A Princess (Indo Version) / Chapter 23 - 23. Tetap Pada Rencana Eden

Chapter 23 - 23. Tetap Pada Rencana Eden

Tepat sebelum matahari benar-benar tenggelam, Avery memasuki area kerajaanya. Ratu Berenice terlihat menunggu kedatangan Avery di depan pintu aula kerajaan.

"Ada apa kau berdiri sendirian di depan, Bu?" Avery bertanya setelah ia turun dari kuda.

Berenice tersenyum. "Tidak apa-apa. Apakah kau baik saja?"

Avery mengangguk. "Iya, aku baik. Sepertinya sedang ada berita lain yang belum aku dengar."

"Iya.. kau tahu? Produksi mutiara kita sudah bebas dari krisis. Ibu sangat senang sekali mendengar kabar itu. Para pekerja yang sempat dihentikan kini dipekerjakan kembali oleh Ayahmu."

Mendengar itu tentu saja Avery ikut senang. Raja Eden tidak akan memukulinya malam ini.

Berenice menatap Avery yang hanya diam. "Kau kenapa? Kau tidak suka dengan berita itu? Ah, anakku apakah kau baru saja pulang dari kerajaan berlian? Kau mau makan dulu?"

Pertenyaan Berenice hanya dijawab dengan sebuah gelengan kepala oleh Avery. Lelaki itu enggan memberikan reaksi senang.

"Iya Bu.. aku baru saja pulang setelah mengunjungi Ariadne. Tidak, aku tidak lapar."

"Lalu apa yang kau bawa sekarang?" Berenice bertanya karena melihat sebuah kotak yang ukurannya lumayan besar ada di muatan kereta kuda.

Avery ikut melihat ke arah kotak yang dibawanya itu. Sekotak berlian dari Ariadne. "Ah, tolong sampaikan hadiah itu pada Ayah. Ariadne memberikanku sekotak berlian untuk kerajaan kita."

"Mengapa dia memberikanmu berlian sebanyak itu, Avery? Apa kau bercerita mengenai kondisi kerajaan kita?"

Avery tersenyum. "Tidak Bu.. tenang saja. Ariadne memberikanku hadiah berlian untuk Ibu dan Ayah. Ia hanya memberikan itu untuk hadiah saja."

"Apa alasannya?"

"Karena aku sering mengunjunginya dan perhatian padanya. Ariadne selalu kubawakan bunga setiap kali aku berkunjung ke kerajaannya. Ia sangat menyukai bunga. Dia bertanya, aku menginginkan hal apa. Ia juga ingin memberiku sesuatu, jadi ia memberikanku sekotak berlian." Ucap Avery berbohong.

Mendengar perkataan itu Berenice tidak terlalu yakin. Biasanya, hadiah yang diberikan untuk pasang laki-laki adalah sepatu boot, baju perang, pedang, atau anak panah. Tapi mengapa Ariadne memberikan sekotak berlian pada Avery?

Melihat Berenice terdiam, Avery harus bisa membujuk ibunya. "Bu, sekotak berlian itu bisa membantu ekonomi kerajaan jika bisa dikelola dengan baik dan dipasarkan. Bilang saja pada Ayah, aku yang akan mengelolanya nanti."

"Ah, baiklah. Aku akan berbicara dengan Ayahmu. Saat ini Ayahmu sedang rapat dengan para menteri dan penasehat, untuk kembali mengoperasikan jalannya produksi mutiara. Kau pergilah ke kamarmu, Avery. Mandi dan beristirahatlah, Ibu akan memanggilmu ketika makan malam."

Avery mengangguk. "Baik, Bu."

Saat berjalan menjauhi Berenice, Avery langsung menghembuskan napasnya lega. Mau tidak mau ia harus berbohong tentang sekotak berlian yang ia bawa pulang.

Meskipun produksi mutiara kembali membaik dan ekonomi kerajaan akan pulih kembali. Avery tetap menghargai Ariadne yang sudah membantunya tadi. Mendengar produksi mutiara sudah mulai berjalan lagi, Avery sangat amat lega.

Mengapa di saat Ariadne baru saja membantunya, tiba-tiba produksi mutiara kembali membaik? Apakah hal barusan yang terjadi adalah sebuah kebetulan? Avery tersenyum senang. Tampaknya, pemberian sekotak berlian dari Ariadne sangat mendatangkan keuntungan yang tidak terduga.

Setelah makan malam nanti, Avery akan berani berbicara pada Eden. Untuk membatalkan permintaan Eden mengenai menikah dengan Ariadne. Sesuai janji Avery, ia tidak akan pernah menikahi Ariadne. Kecuali jika Ariadne yang menginginkannya.

***

Makan malam di kerajaan mutiara malam ini terasa begitu mewah. Ada sedikit perayaan di kerajaan tersebut. Merayakan bangkitnya produksi mutiara dari masa krisis dan ekonomi kerajaan kembali pulih.

Memang produksi mutiara sempat krisi berbulan-bulan lamanya bahkan hampir dua tahun. Dikarenakan ada pekerja yang tidak jujur dan membawa kerang-kerang ternak mutiara untuk dilarikan ke tempat lain dan dijual secara ilegal. Tentu saja Raja Eden marah besar.

Belum ada yang bisa menemukan pria yang membawa banyak kerang mutiara itu. Karena pria itu kabur entah ke mana sambil membawa semua keluarganya.

Dan ketika produksi mutiara kembali pulih, Raja Eden berniat mengubah peraturan semua para pekerja. Avery diperintahkan langsung turun tangan menuju ke area produksi dan mengawasi perariran. Dan jika ada yang berani bertindak diluar peraturan, hukumannya akan dipenjara di ruang bawah tanah dan tidak ada tanggungan untuk keluar yang ditinggalkan.

Kerajaan Mutiara kini sedang menggelar pesta kecil saja. Hanya keluarga kerajaan beserta para pelayan dan para penjaga. Sementara sebagian makanan diberikan kepada warga desa kerajaan mutiara. Agar semua bisa merasakan kembali kejayaan kerajaan mutiara.

"Ucapkan salamku pada Ariadne, jika kau pergi ke kerajaan Berlian lagi." Kata Eden. Pria itu terlihat makan dengan lahap. Wajahnya terlihat sangat senang dan bersemangat. Dan baru kali ini Avery melihat Eden tersenyum tanpa beban dan kerutan di dahinya.

Avery mengangguk. "Baik, Ayah."

"Aku tidak menyangka akan menerima sekotak berlian dari Puteri Ariadne. Balas budi baiknya dengan memberinya perlengkapan perhiasan dari mutiara kita, Avery."

Mendengar itu Berenice dan Avery saling pandang beberapa detik. Entah mengapa mendengar dan melihat Eden berperilaku baik adalah momen yang sangat langka. Sisi kejam dan sisi buruk Eden kini menghilang.

"Ah, baik Ayah. Aku akan ke kerajaan berlian besok setelah mengawasi area produksi mutiara."

Eden mengangguk. "Ya. Itu bagus."

Berenice tersenyum senang. Wanita itu langsung menambahkan lauk pada piring Eden dan mengambilkan air minum untuk suaminya.

***

"Ada apa kau ingin berbicara secara privasi denganku?"

Avery tersenyum tipis. Ia memang meminta berbicara berdua saja dengan Eden di taman kerajaan setelah makan malam selesai.

"Ayah.. kejayaan kerajaan kita sudah kembali. Apakah aku masih harus menikah dengan Ariadne?" Kata Avery bertanya.

Eden mengangguk paham. Kini dirinya mengerti telah mengekang terlalu buruk pada putranya sendiri. "Memang kau memiliki rencana lain?"

"Ayah, maafkan aku. Tapi aku menyukai gadis lain."

"Siapa dia?"

"Ah, dia belum mengenalku. Nanti jika aku sudah mendekatinya akan kuberitahu siapa dia." Kata Avery menjelaskan.

"Kau calon Raja, Avery. Kau akan menggantikanku ketika aku sakit atau meninggal dunia. Setidaknya menikahlah dengan gadis bangsawan dari kerajaan lain."

"Tapi Ayah---"

"Perintahku menyuruhmu untuk menikah dengan Ariadne masih berlaku. Tujuanku bukan hanya untuk menyatukan kerajaanku dan kerajaan berlian. Tapi untuk membuat pemerintahan yang baru."

"Maksud Ayah apa?"

"Jika kau menikah dengan Ariadne, pemerintahan kita juga berubah. Bukan hanya kerajaan yang bersatu, tetapi juga warganya. Jarak kerajaan kita dengan jarak kerajaan Berlian cukup dekat. Kita akan bisa membangun negara. Produksi mutiara dan produksi berlian bisa disatukan."

Mendengar itu Avery merasa salah paham selama ini. Avery hanya mengira Eden gila dengan harta.

"Avery, setidaknya jangan jatuh cinta pada gadis biasa." Kata Eden dengan sangat serius.

***