Julian tidak berkata apa-apa setelah Rayn memintanya melakukan sesuatu. Ia menarik napas kemudian melangkahkan kaki menuju meja kecil yang tak jauh dari pintu kamar. Nampan yang ada di sana, itu adalah yang harus diambil oleh Julian.
Ia mengambilnya dengan hati-hati, meski dirinya memang sudah terlatih membawa nampan dengan banyak barang di atasnya.
"Ini, Tuan."
Julian mengantarkan bubur ayam yang telah dibuatkan oleh Emily untuk Rayn. Kaldu yang masih berasap itu tetap tak membuat Rayn sedikit berselera. Meskipun makanan itu nampak melezatkan, Rayn masih menginginkan sesuatu yang lebih dari diantarkan sebuah makanan kepadanya.
Julian tidak bergeming. Ia tetap melakukan apa yang seharusnya dilakukan meski ia tahu bahwa itu adalah pancingan dari Rayn untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Tenanglah, Tuan. Saya tidak berniat jahat kepada Anda.
