"Apa ini?" Rayn terkejut melihat apa yang kini di hadapannya.
"Astaga, ini terlalu kejam!"
Tidak ada yang boleh berkata hal itu. Siapapun, tidak boleh!
Rayn ingin meluapkan seluruh kekesalannya saat ini. Tangannya bergetar hingga tak sanggup membawa ponselnya kembali. Rencana awal hanya ingin bersantai menjadi petaka.
Ah, ya, artikel itulah yang menjadi petaka. Namun, seseorang harus meluruskan pernyataan yang ada di dalam artikel tersebut.
"Serius? tuduhan seperti ini tidak ada yang melakukan apa-apa? ayah?"
Rayn tersenyum sinis. "Jadi, begini yang namanya cinta setengah mati?"
Mengetahui tuduhan seperti itu membuat Rayn merasakan amarah yang luar biasa. Ia menatap kembali layar ponselnya, mengamati setiap kata yang digunakan, tetapi hal itu tentu saja tidak akan menenangkannya.