Sepanjang jalan Rayn hanya memikirkan motor yang dilihatnya di lokasi kecelakaan. Ia merasa bahwa motor itulah yang menabraknya di siang hari saat hujan badai hari ini.
Namun, apa yang bisa ia lakukan sekarang?
Ia mulai merasa cemas seraya memikirkan rencana yang akan dilakukannya ke depan. Mungkin, akan ada petunjuk yang dapat menjadi acuan dirinya untuk memutuskan sesuatu ke depan.
Mungkinkah ini adalah pertanda bahwa dirinya harus memegang RetroZ?
Tapi, bisa saja motor itu hanya terparkir di sana, bukan karena sesuatu yang buruk. Terlalu banyak orang yang sedang berkerumun saat itu, terlalu dini bagi Rayn untuk membuat sebuah penilaian.
Rayn menyandarkan lehernya pada kursi. Kepalanya tak dapat bersandar dengan benar karena tinggi sandaran kursi hanya sampai pada pundaknya saja. Ia berusaha dengan menurunkan posisi duduk sehingga kepalanya mendapatkan sandaran. Dengan tinggi 180 cm itu, Rayn akhirnya memilih mengangkat kakinya dan merebahkannya pada sisi kursi sebelah.