"Pak Julian?" Rayn memastikan bahwa Pak Julian masih ada di sana. Ia yakin bahwa sambungan telepon mereka belum terputus karena di layar ponselnya masih tertulis tersambung.
"Pak?"
"Ya, Tuan. Maaf, saya sedang memikirkan sesuatu."
"Memikirkan apa? Apa Pak Julian sakit?" tanya Rayn yang kini mulai cemas.
"Bukan, tapi--"
"Tapi apa?" Rayn tidak sabar mendengar apa yang akan dikatakan oleh Julian. "Pak, sesuatu sedang terjadi di rumah?"
"Sebenarnya, Pak Bara baru saja kecelakaan, Tuan." Julian menceritakan dengan nada yang tidak terlihat panik. Walaupun Julian melakukan demikian, Rayn merasa terkejut.
"Gimana? Pak Bara kecelakaan? Kapan itu terjadi?" tanya Rayn.
"Beberapa detik sebelum Tuan telepon ke sini, saya mendapatkan telepon dari kepolisian,"
Rayn tak percaya hingga mulutnya menganga. "Pak, Pak Julian bercanda, 'kan?"
"Tidak, Tuan. Saya tidak bercanda. Saya pun mau menjemput Tuan sekarang karena Pak Baranya kecelakaan."