Rayn terdiam. Di dalam pikirannya mulai timbul kecurigaan. Pria di ujung lorong itu mengenakan topi hitam. Dari jarak seperti itu, Rayn belum dapat memastikan wajahnya seperti apa.
Sebentar, dia benar-benar memperhatikanku?
Rayn, dengan sedikit ragu, memilih diam di tempat yang sama. Berada di depan lift yang mungkin akan dilalui banyak orang membuatnya merasa sedikit lebih aman.
Namun, perlukah ia mencurigai orang asing?
Ia semakin ragu. Benaknya mulai mempertimbangkan kemungkinan yang lain. Beberapa hari yang lalu juga terdapat lelaki dengan topi dan jaket hitam yang keluar dari apartemen itu.
Apakah dia adalah orang yang sama?
Rayn menarik napas, ia meneruskan perjalanannya. Untuk saat ini, ia harus fokus dengan tujuannya keluar dari apartemen. Semua itu demi kebaikan perasaannya yang masih berantakan.