Chereads / Legend of Love of Two Hostile Clans / Chapter 4 - Memulai Usaha Baru

Chapter 4 - Memulai Usaha Baru

Saat sore tiba, Shuwan kembali dengan wajah yang sangat bahagia. Sepertinya dia sudah mendapatkan toko yang akan di sewa untuk mereka membuka toko perhiasan. Yueyin menyambutnya dengan rasa penasaran dan ingin tahu apa yang membuat Bibinya itu terlihat begitu bahagia. "Bibi Shuwan, kamu terlihat senang sekali. Apakah kita mendapatkan toko untuk membuka usaha baru kita?" tanya Yueyin yang langsung di angguki oleh Shuwan. Dia kemudian duduk di hadapan Yueyin setelah meletakkan barang-barang dagangan yang tadi dibawanya. Penjualan hari ini lumayan banyak dari biasanya.

"Yueyin, perhiasan kita laku banyak hari ini, bahkan aku bisa membayar sewa toko kita untuk tiga bulan kedepan, Hanya saja kita harus bersabar karena letak toko kita tidak begitu strategis. Kita mungkin agak kesulitan menjual barang-barang kita, tetapi jangan khawatir karena aku memiliki saudara di kota Louyang yang bisa aku mintai tolong menjualkan perhiasan kita disana. Bahkan kalau nanti disini kurang berkembang, aku juga ingin kita membuka cabang atau pindah ke kota Louyang." ucap Shuwan kepada Yueyin yang hanya bisa mengangguk sambil mendengarkan. Dia sama sekali tidak tahu di mana kota Louyang apalagi kerajaan Henan.

"Baik Bi, aku akan ikut apa yang Bibi Shuwan katakan. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita, mari kita makan dulu selagi masih hangat. Nanti kalau dingin jadi tidak enak." ucap Yueyin sambil menggandeng tangan Shuwan dan membawanya menuju ke dalam untuk makan malam. Mereka kembali berbincang dan kemudian membereskan barang-barang karena mulai besok mereka akan tinggal di toko yang mereka sewa. "Yueyin, sebaiknya kamu segera tidur. Kita akan berangkat sangat awal besok karena aku ingin kita membuka toko kita hari itu juga." ucap Shuwan kepada Yueyin yang langsung menganggukkan kepalanya.

"Iya, Bi. Aku akan beristirahat sebentar lagi, tanggung sebentar lagi semuanya beres." ucap Yueyin masih membantu Bibinya memasukkan semua barang-barang mereka. Yueyin dan Shuwan kemudian segera beristirahat setelah semuanya di kemas. Besok mereka hanya tinggal berangkat saja. Keduanya kini segera menuju kedalam kamar mereka dan segera tidur. Yueyin sudah bisa tidur dengan nyenyak sekarang, dia tidak bermimpi lagi seperti semalam hingga keesokan harinya dia terbangun lebih awal dari Shuwan. Yueyin segera mandi dan menyiapkan sarapan lalu setelah siap dia membangunkan Shuwan. Keduanya segera sarapan dan bersiap meninggalkan rumah mereka menuju ke pusat kota Kaifeng. Mereka sudah menyewa kereta kuda untuk membantu mereka membawa barang-barang mereka. Keduanya akan tiba di toko yang mereka sewa saat tengah hari kalau perjalanan mereka lancar.

"Bibi, apakah semuanya sudah dibawa?" tanya Yueyin saat melihat bibinya sudah duduk manis di dalam kereta kuda yang mereka sewa. "Sudah semuanya Yueyin, cepatlah masuk." ucap Shuwan yang langsung diangguki oleh Yueyin. Dia segera naik dan duduk di samping Shuwan yang langsung meminta pemilik kereta segera berangkat. Sepanjang perjalanan Shuwan dan Yueyin terus berbincang dan saat mereka kelelahan mereka meminta berhenti kepada pemilik kereta.

"Tuan, sebaiknya kita istirahat sebentar. Kami membawa bekal untuk kita makan siang sebelum kita melanjutkan perjalanan kita." Shuwan dan Yueyin segera turun saat kereta berhenti. Mereka kemudian makan bersama di samping kereta mereka. Yueyin dan Shuwan juga pemilik kereta merasa bersyukur karena perjalanan mereka lancar dan tidak ada kendala selama perjalanan. Setelah makanan habis, ketiganya segera kembali menaiki kereta dan melanjutkan perjalanan. Saat tengah hari, Yueyin dan Shuwan telah sampai di toko yang mereka sewa. Pemilik kereta juga membantu mereka menurunkan barang-barang.

"Terima kasih, Tuan. Ini uang sewa kereta anda." ucap Shuwan sambil menyerahkan uang kepada pemilik kereta yang langsung meninggalkan toko milik Yueyin dan Shuwan. Mereka segera merapikan barang-barang mereka dan mulai mengatur toko. Kalau sempat mereka akan langsung membuka toko ini, tetapi kalau ternyata mereka lelah, mereka akan mulai membuka toko mereka besok pagi saja.

"Bibi, kamu terlihat sangat lelah. Biarkan aku saja yang membereskan semuanya. Bibi sebaiknya beristirahat terlebih dahulu." ucap Yueyin pada Shuwan yang langsung mengangguk, entah mengapa dia merasa mual setelah naik kereta itu. Dia terbiasa berjalan kaki saat menuju kota, tetapi karena barang-barang bawaannya banyak, dia kemudian menyewa kereta kuda untuk membantunya tetapi malah membuatnya pusing dan harus berbaring.

"Yueyin, aku memang sepertinya harus tidur sebentar. Kamu jangan memaksakan diri, kalau lelah kamu juga segera istirahat." ucap Shuwan yang langsung meninggalkan Yueyin menuju ke dalam kamarnya. Setelah Shuwan tidur, Yueyin segera membereskan toko barunya dengan menggunakan kekuatan spiritualnya. Dalam sekejap mata semua barang-barang yang tadi masih berantakan kini sudah tertata rapi dan mereka sudah siap membuka toko besok. Yueyin sudah memutuskan akan membuka toko besok saja karena Shuwan sepertinya sangat kelelahan.

Yueyin kemudian segera menutup toko dan segera memasuki kamarnya, dia kembali berkultivasi untuk memulihkan kekuatannya. Yueyin baru mengetahui kalau dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan belum terbiasa menggunakannya jadi dia merasa sangat kelelahan. Yueyin saat ini langsung melakukan budidaya pintu tertutup sampai besok pagi saat dia akan membuka toko baru mereka.

Saat Shuwan terbangun, dia sangat terkejut karena semuanya sudah selesai. Dia merasa sangat puas dengan pekerjaan Yueyin dan dia semakin merasa beruntung telah bertemu dengan gadis cantik itu. Shuwan merasa diri Yueyin sangat istimewa, dia yakin ada sesuatu yang tidak dia ketahui tentang Yueyin yang sebenarnya. Shuwan tidak mau ambil pusing, dia sekarang segera menuju ke dapur untuk memasak makan malam karena saat dia terbangun ternyata hari sudah petang. Mereka tidak bisa membuka toko hari ini dan Shuwan menggunakannya untuk beristirahat agar dia besok siap memulai usaha baru mereka.

Shuwan segera membangunkan Yueyin tetapi gadis itu tidak membukakan pintu kamarnya, Shuwan menduga kalau Yueyin sangat kelelahan karena mengerjakan semua pekerjaannya sendiri. Dia kemudian membiarkan Yueyin beristirahat. Shuwan akhirnya harus makan malam seorang diri dan segera kembali memasuki kamarnya. Dia akan tidur lebih awal saat ini. Besok dia harus memiliki semangat dan kerja keras untuk memulai usaha mereka. Shuwan juga akan mempersiapkan diri dari putus asa apabila besok dia belum mendapatkan pembeli.