Sepekan sudah kedua orang tua tak sadarkan diri. Dan beberapa kali sang ayah mengalami kritis paska operasi. Jesica setiap harinya harus menempuh jarak rumah sakit ke rumahnya demi menemani orang tua.
Pagi ini seperti biasa ia kerumah sakit untuk mengetahui perkembangan kedua orang tuanya. Melangkah dengan kaki berlawan menyusuri tiap lorong rumah sakit, dengan badan lesu tak ada semangat.
Tepat didepan ruang ICU, Jesica selalu mengintip dari luar jendela berharap sang mamah dan papahnya akan membuka mata dan tersadar. Tapi tidak, hanya terlihat dari celah kecil samar-samar, seorang lelaki paruhbaya terbaring lemah dengan beberapa alat medis melekat pada tubuhnya. Itulah pemandangan Jesica setiap hari selama sepekan terakhir ini.
"Hai jes." Seseorang menepuk bahunya. Jesica menoleh kearah orang tersebut