Gress pelan-pelan menatap kiri dan kanan, memperhatikan ke sekeliling ketika ia hendak menempelkan kartu pengenal palsu nya, untuk memasuki pintu falkutas kedokteran, berapakali pun ia menempelkan kartu tersebut, berapakali juga ia merasa akan terkena serangan jantung karena perbuatan illegal yang ia perbuat, ia menarik nafas panjang dan kembali berjalan tegap penuh percaya diri , berjalan di tengah lorong yang sedang sepi.
Tepat di depan nya, seorang pria keluar dari sebuah kelas, lelaki tersebut seperti seorang siswa, namun penampilan nya sangat rapi dan terlihat berwibawa. Ia berjalan mantap dengan siluet yang sangat keren, ia menatap lurus kedepan tepat kearah Gress dan Gress langsung memutarkan kedua mata nya untuk menghindari kontak mata yang akan terjadi ketika mereka berpapasan.
Tepat saat mereka berpapasan, lelaki itu terus menatap Gress sambil mengerutkan dahi, Gress merasa ia sedang di perhatikan, mendadak tubuh nya kikuk.. karena rasa ketakutan jika ia ketahuan bukan mahasiswa dari falkutas kedokteran, Gress berusaha tenang dan berjalan senormal mungkin, sampai terakhir ada hal aneh yang di rasakan Gress. Lelaki itu berhenti dan terus menatap Gress yang berjalan beberapa langkah dari nya.
Gress membalikan badan dan menatap lelaki yang menatap nya, mereka saling menatap, kontak mata terjadi di antara mereka berdua , cukup lama, jantung mereka berdua berdegup kecang selama beberapa detik, tatapan mereka berhenti.. ketika lelaki itu tersenyum dan membalikan badan nya dan terus berjalan.
Tunggu ... rasa apa ini? Gress memegang dada nya dengan kedua tangan nya, mendadak ia merasa merinding bukan main, siapa lelaki itu... kenapa aku tidak dapat membaca pikiran nya, masa depan, atau masa lalu nya.. padahal kami saling menatap cukup lama.. atau.. apakah ia menggunakan lensa kontak? Tapi selama ini... lensa kontak tidak pernah menjadi penghalang... ingin rasa nya ia berlari kearah nya dan menyentuh lelaki tersebut.. untuk memastikan apakah kekuatan nya menghilang? Atau.. lelaki itu sejenis Verlita? Namun Verlita masih dapat di baca.. ketika pikiran nya tenang.
Siapa wanita itu? Andai saja ia tidak menggunakan masker? Kenapa dia memiliki aura yang berbeda? Aku bahkan tidak dapat membaca nya sama sekali.., seperti nya aku pernah bertemu waninta ini sebelum nya... di mana kelas nya? Aku harus mencari tahu nya..., dia memiliki kekuatan yang berbeda.. aku bahkan tidak dapat mendeteksi nya.. apakah ia sama seperti ku? Tidak.. ia berbeda dari kami. Bau nya berbeda.. aura nya berbeda.. dan tatapan matanya pun seolah juga medeteksi diri ku.
Semalaman Gress terus merenungkan apa yang baru saja ia alami siang tadi, tak henti-henti nya ia memikirkan lelaki yang membuat nya penasaran, tubuh nya uring-uringan , bergerak tak karuan di atas tempat tidur nya, rasa penasaran nya mengalahkan lelah dan kantuk dalam diri nya, ingin secepat nya Gress bertemu lelaki tersebut dan menyentuh nya.