Moge hitam milik Rama melaju sedang menyusuri jalanan Jakarta. Rama sengaja memilih jalan yang sedikit senggang kala senja menyapa. Karena biasanya ia akan dengan luwesnya menyelip sana sini kalau jalan yang ia lewati ramai dan macet. Namun, senja ini, Rama tak bisa melakukan hal yang sama. Kenapa? Karena ada satu lagi nyawa yang ikut membonceng bersamanya. Nata. Ratu bawel itu akan mengomel habis-habisan kalau tau kelakukan Rama di jalanan.
"Mau kemana?" bisik Nata pelan. Sedikit mendekat ke telinga Rama yang tertutup helm hitam yang ia kenakan.
"Rama? Budeg ya?" Nata mengulangi saat Rama hanya diam tak menjawab atau memberi respon.
"Mau kemana?" ulangnya lagi. Akan tetapi, tetap sama, Rama hanya diam. Akhirnya mau tak mau, Nata juga harus diam.
Sepersekian detik Nata merasakan sesuatu yang aneh. Bukan hanya belaian lembut sang bayu yang mengelus permukaan kulitnya akan, tetapi ia merasakan tetesan air yang jatuh kasar di permukaan kulit putih susunya.