Sudah dua hari Nata tak keluar rumah, sejak terakhir pertemuannya dengan Alby malam itu, ia benar-benar kalut. Perasaannya tercampur aduk antara percaya dan tidak percaya. Nata tak pernah merasakan ini sebelumnya. Merasakan suka atau disukai oleh seorang pria. Apalagi dua sekaligus.
Nata mendengus kesal. Mengguling kasar di atas ranjang. Hari ini adalah hari Senin. Seharusnya jam segini ia sudah duduk rapi di depan meja makan dan menyantap habis sarapan yang dibuat Bibi Nina. Akan tetapi, Nata malas. Rencananya hari ini adalah ia akan bolos sekolah. Ia ingin menghindari dua remaja itu sekaligus.
"Neng gak sekolah?" Benar saja. Suara berat pria paruh baya berkumis tipis itu menyeru di ruang kamarnya. Nata menarik selimutnya tinggi-tinggi. Menutup hampir seluruh tubuhnya dan hanya menyisakan bagian kepalanya saja.