"Citra? Citra? Where are you?"
Margaret terus mencari Citra ke setiap penjuru rumahnya. Tak sampai terpikir olehnya, Citra telah bersembunyi di sela lemari. Tingkahnya seperti anak kecil, saat trauma itu kembali.
Di tengah timbunan baju, pandangannya lumayan suram. Keadaan oksigen yang semakin berkurang membuat Citra sesak dan semakin ketakutan di tengah timbunan ruang sempit yang gelap gulita.
Keringat kecil berlomba keluar dari pori-pori kulit putihnya, sedang tangannya sudah mulai bergetar hebat. Mendengar suara Margaret memanggilnya, ia semakin menungkup wajah gusarnta. Tak mau melihat dan mendengar lagi Margaret.
Itu di sebabkan karena dirinya, takut di ajak oleh tantenya ke tempat keramaian lagi. Padahal niat baik Margaret hanya untuk menyanjungnya saja.
"Citra ...!?" Teriakannya semakin mendekat.
Saat Citra ketakutan untuk diketemukan, handphone yang ia genggam bergetar menggelitik telapak tangannya. Suaranya terdengar nyaring keluar dari lemari.