"Ke mana?" tanya Mika dengan mata terbelalak lebar.
"Fitting baju pengantin!" ulang Arga.
"Bukannya kemaren udah?"
"Iya, tapi ada kecelakaan kerja yang terjadi di butiknya, dan alhasil gaun kamu rusak!"
Mika menganga tak percaya mendengar ucapan Arga. Gadis itu lalu mempoutkan bibirnya, dan menggeleng pelan.
"Designer mana yang mau nerima pesanan gaun pengantin dalam waktu kurang dari satu minggu?!" pekik Mika panik.
Arga hanya menunjukan senyum tanpa dosanya. Lagipula, nasi sudah menjadi bubur, dan musibah itu memang bisa terjadi kapan pun.
"Kita nggak punya pilihan lain, Mika! Jadi, daripada mengeluh, lebih baik kamu cepat ganti baju dan kita bisa segera pergi!"
Mika menghela napas panjang. Benar apa kata Arga, daripada mengeluh, lebih baik cepat bertindak.
Tanpa mengganti bajunya, Mika pun beranjak dengan enggan meninggalkan ruangan, dan menuju pintu keluar.
"Kamu nggak mau ganti baju dulu?" tanya Arga bingung.