Mata Andi menyorot sepenuhnya kepada Laras, menaik-turunkan alisnya sebagai bentuk tanda tanya kepada Laras mengenai sambutan yang diberikan kepadanya. Jika bisa jujur, Laras kurang suka dengan sambutan ini, seharusnya tidak perlu berlebihan seperti ini apalagi sampai meminta kerjasama dengan semua karyawan. Bagaimana jika sampai ada yang iri dengannya? Itu sama saja memancing kembali sejenis atau lebih tepatnya kembaran Nayla.
Andi melangkah mendekati Laras, melipat tangannya didada sembari tersenyum sumringah penuh arti, dengan keadaan terpaksa Laras ikut melemparkan senyumannya sebagai bentuk terimakasih dan agar Andi dan yang lainnya tidak kecewa jika mendengar balasan Laras.
"Bagaimana? Kau terkejut bukan?" Dalam hati, Laras ingin berteriak didepan pria ini, melempari berbagai macam pertanyaan yang sedang menyangkut dikepalanya saat ini.