Tina sibuk mengusap mata dan pipinya yang basah. Ini kesekian kali dia menangis karena tidak tahu apa yang terjadi dengan Yuana. Dan tidak tahu harus mencari Yuana ke mana. Selama di Jakarta, Yuana tidak pernah ke mana-mana kecuali ke tempat kerja, gereja, dan beberapa kali pergi ke tempat wisata. Tina hanya bsia berdoa memohon Tuhan menyertai Yuana.
"Aku juga tidak tahu dia ke mana. Hari terakhir kami bertemu, dia baik-baik saja. Dia sangat bersemangat karena dia tahu, kamu pasti datang menjemputnya. Seminggu yang lalu jadwal dia masuk kerja siang. Biasanya dia akan pulang jam sepuluh malam. Tapi sampai sekarang dia tidak kembali." Tina menahan agar tidak menangis.
"Tidak pamit?" tanya Manfred.
"Yang aku takutkan dia mengalami sesuatu yang buruk. Karena aku tahu dia tidak mungkin pulang ke Malang. Dia menunggu kamu datang. Barang-barangnya semua masih di sini." Air mata Tina akhirnya menitik juga.