"Apa yang ibu lakukan di depan kamarku?" tanya Roy yang melihat ibunya yang akan masuk ke dalam kamarnya.
"Membangunkan istri malasmu, mau sampai kapan dia tiduran. Bukannya memasak buat kita yang sudah kelaparan, malah enak-enakkan tidur?" cercah Anna yang marah hingga dadanya kembang kempis karena emosi yang hampir meledak.
Roy melihat gelas di tangan ibunya.
"Biar aku yang bangunkan, ibu tolong buatkan indomie untuk Rose!" perintah Roy yang merebut gelas dari tangan ibunya.
Senyuman jahat Anna terlukis penuh dengan keindahan di bibirnya yang memakai lipstik merah menyala. Rencananya sukses dalam waktu semalam dan Ia yakin kali ini, Agnes akan menjauh dari kehidupan Roy. kemudian Gisela akan kembali menjadi menantunya.
Menantu kesayangan yang selalu memberikan barang mewah untuknya selama ini. Sedangkan Agnes bisa memberikan dirinya apa. Sebotol parfum harga 3 juta saja, tidak mampu di berikan untuknya. Sehingga ia selalu kena cibir oleh para temannya setiap kali berkumpul karena arisan setiap minggu.
Roy masuk kedalam kamar, ia melihat istri malasnya tidur dengan lelap dan santai. Sedangkan mereka bertiga hampir mati kelaparan malam ini. Tanpa belas kasihan, Roy mengucurkan air panas itu ke tubuh Agnes.
Agnes berusaha untuk mengontrol nafasnya untuk mengembalikan kesadaran otaknya. Agar ia bisa menghindari kucuran air panas kedua kali. setelah berusaha dan berusaha, akhirnya ia berhasil menghindari air panas tersebut.
Agnes langsung merubah posisinya menjadi posisi duduk. Tetiba rasa sakit di dalam perutnya semaki menjadi-jadi.
"Berani sekali kau tidur, matamu buta apa? Lihat sekarang jam berapa?" pekik Roy yang menyiramkan sisa air tersebut dan Agnes berhasil menghindarinya.
Roy yang semakin emosi, melemparkan gelas kaca ke lantai dan ia berjalan mendekati Agnes yang hendak turun dari atas ranjang.
Saat Agnes ingin turun dari atas ranjang, Roy langsung menarik rambut Agnes dan di cengkeramnya dengan kuat. Satu tamparan melayang di wajah Agnes, hingga Agnes merasa sakit kepala yang luar biasa dengan telinga berdenyung.
"Hentikan Mas, sakit!" pinta Agnes terisak.
"Kau bukannya bekerja, malah enak-enakkan tidur?" bentak Roy sambil terus melayangkan tatapan tajam pada Agnes. tatapan yang penuh dengan amarah. Bagaikan kobaran api yang siap membakar tubuh Agnes menjadi serpihan debu.
"Lepasin Mas, sakit?" pinta Agnes lirih sambil menangis terisak. Tangisannya yang begitu lirih, namun sama sekali tidak membuat Roy berbelas kasihan pada istri keduanya.
"Lebih baik kau cepat masak dan jangan membuatku semakin marah?" teriak Roy dengan suara kerasnya. Bahkan ia tegah mendorong Agnes ke arah pecahan gelas di lantai kamar.
"Jangan lupa bersihkan kaca itu, awas saja jika sampai kaki Rose terluka!" ancam Roy yang pergi dari kamar tanpa memperdulikan tubuh Agnes yang terluka. dengan berapa kaca menacap di tangan dan pahanya.
"Mati saja kau, suami tidak tahu diri. Kerjamu hanya menyalahkan aku terus," maki Agnes tetiba.
Roy yang berjalan sampai setengah langkah, melirik ke arah Agnes yang memakinya dengan kata-kata kasar.
Emosinya, kembali membara. Tanpa rasa kasihan, ia mendekati Agnes. Agnes yang sudah mendapatkan kunci mobil Roy. Bergegas lari dari dalam kamar, ia segera memasuk ke dalam mobil Roy. Untuk pergi dari kediaman Roy daripada menjalani kehidupan neraka sebagai istri yang tidak di hargai ssama sekali.
Anna yang di pakiran, bersama Gisela. Melirik Agnes dengan senyuman jahat. Karena mereka sudah merencanakan sejak awal. Dengan sengaja menaruh kunci mobil di dekat nakas tenpat tidur yang memudahkan Agnes untuk meraihnya dan akhirnya sesuai rencana mereka berdua. Agnes akan masuk ke dalam mobil Roy yang salah satu kabel sudah mereka putuskan barusan.
"Kita berhasil Bu," ucap Gisela dengan bangganya.
"Kau benar Sayang, dengan begitu media akan memojokkanya. Kau harus segera pergi dari sini," saran Anna yang tidak ingin Gisela ketahuan oleh Roy dan Martin.
"Baik Bu, saya pamit dulu. Ibu hati-hati juga." balas Gisela yang pergi dari arah belakang.
Roy yang sudah berhasil sampai pakiran mobil, melihat Agnes mengemudikan mobilnya keluar dari dalam garasi.
"Sial," maki Roy yang menendang tembok saat ia terlambat satu langkah untuk menghentikan kepergian Agnes.
Di jalan, Agnes menekan pegal gas dengan sekuat tenang. Wajah kusuhnya di banjiri air mata.
Bayangan kekerasan dan kemestraan Roy dengan Gisela, melintas di kepalanya. Belum lagi perkataan Roy yang menjawab perkataan dokter David yang sunguh menyakitkan hatinya.
Air matanya semakin deras kelaur tanpa mampu di tahannya lagi. selama ini, ia mencintai Roy dengan segenap hati dan menerima kekurangan Roy apa adanya.
Menikah dengan Roy yang merupakan cinta pertamanya merupakan hal yang paling membahagiankan untuk Agnes yang masih tergolong dalam usia muda. Sementara Roy sudah tergolong dalam usia dewasa dan mandiri serta mampan.
Di saat gadis-gadis seuasianya bermimpi meraih cita-cita atau mengejar karir di pemerintahan. Agnes hanya punya satu cita-cita yaitu menjadi istri Roy, saat ia pertama kali bertemu dengan Roy di sebuah toko buku di kampung. Tanpa waktu lama, Roy langsung melamarnya menjadi istri.
Tapi sayangnya, saat sudah menikah dan ia mengikuti Roy ke Jakarta. Semuanya berubah satu lingkaran bumi. Sikap Roy tidak semanis dulu lagi.
Agnes tidak mengerti, apa kesalahannya. Sehingga Roy bersikp seperti ini adanya. Tapi, hari ini. Ia sudah paham semuanya, setelah dokter David menjebak Roy dengan kalimat pertanyaan amigu yang berulang-ulang.
"Ternyata aku hanya alat bagimu, Mas. Kau kejam mas," lirih Agnes dengan menghapus air matanya. Perlahan ia menyentuh perutnya, tempat di mana buah hatinya berada saat ini.
Agnes tidak akan membiarkan Roy memaksannya mengugurkan anak di rahimnya.
"Anak ini hanya milikku," gumam Agnes yang memperlambat kendaraannya namun bukannya berhenti. Mobil mewah itu semakin melaju dengan kencang.
Wajah Agnes kini pucat pasih, rem mobilnya tidak bekerja sama sekali. Rasa panik dan takut menyusup di dalam hatinya.
Mobil mewah berwarna hitam itu meleset menembus jalur kereta api tanpa terkendali.
Tingggg...
Sebuah kereta api listrik melaju kencang menabrak mobil mewah berwarna hitam.
Agnes memejamkan kedua matanya sekuat tenaga dan kedua tangannya tanpa sadar memeluk perutnya erat sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap.
***
Berita pagi menayangkan siaran tentang kecelakaan hebat di perlintasan kereta api listrik yang melibatkan seorang pembantu dari pengusaha terkenal.