Zeana menghela nafas, ia mengangkat pandangannya ke arah langit yang tak secerah yang ia lihat saat di atas pesawat kemarin.
Ia seharusnya tahu, bahwa suatu hari di depan yang akan menyambutnya, akan membuatnya terjepit di suatu keadaan yang memaksanya untuk memenuhi janji gila yang ia ucapkan di ketinggian 35.000 kaki dari permukaan bumi. Ia seharusnya menyiapkan hatinya sendiri untuk memenuhi janji tersebut.
Menghadapi cinta yang lain, sementara ia tak bisa menolaknya, mau tak mau ia harus menghadapinya. Sama seperti yang lalu-lalu. Namun, kali ini berbeda karena Zeana harus terombang-ambing dalam pikirannya sendiri sebelum memutuskan.
Ryu menyandarkan punggungnya ke arah sandaran kursi dan menghela nafas kecewa, "Oke, ini urusan lo pribadi, ga usah mikir ulang buat ngasih tahu gue atau engga," cetus Ryu.