Zeana menatap makan siangnya dengan hampa, makanan yang ia inginkan seolah tak ada rasanya. Rasa lapar yang tadi mendorongnya makan seolah menguap entah kemana.
"Ga makan, Ze?" tanya Nathan membuyarkan lamunan Zeana. Ucapan Nathan juga membuat Irvi melepaskan pandangannya dari ponselnya, ikut-ikutan menatap Zeana.
Zeana menatap kedua kakaknya dengan cengiran konyol, ia mendorong piringnya pelan-pelan menjauh dari sisi mejanya
Nathan sadar akan gerakan adiknya yang perlahan-lahan itu, "Kenapa lagi?" tanya Nathan dengan raut wajah bosan
Zeana menatap genggaman tangannya, lalu menatap kakaknya memelas, "Kak, gue ga makan ya?"
"Lo kenapa sih, Ze?" dengus Irvi.
Zeana melirik Irvi yang menatapnya tak suka, Zeana menghela nafas, ia malas berdebat untuk saat ini. "Gue.. gue ga nafsu aja."
Irvi membanting pisaunya, "Gila lo ya?! Kita ke sini itu juga pengennya lo! Sekarang, enaknya tinggal ngomong 'gue ga nafsu-gue ga nafsu' terus ga makan gitu?" tandas Irvi jengkel.