dengan naik motor bertiga madi mengantarkan safe'i dan teman nya kerumah uni nurbaya. Ketika sampai dirumah uni Nurbaya madi menemui ajo kiri lebih dulu.
"assalamualaikum Jo "ucap madi.
waalaikum salam kemudian ketika nya bersalaman.
"silahkan kan duduk kata ajo kiri mempersilahkan ketiga tamunya duduk.
"sudah besar kamu rupanya bagaimana mana keluarga mu tanya ajo kiri pada madi.
"Mak sekarang sudah pensiun dia sudah tak dagang ketupat sayur lagi setelah penyakit gula yang beliau idap.
kakak nerusin parkiran yang dipegang bapak.
sinung tak mau nerusin dagang ketupat karena dilarang lakinya yang sekarang.
waktu sinung masih janda dia yang selalu membantu Mak dagang ucap madi.
"memang nya yang lakinya yang pertama kemana" tanya ajo kiri.
lakinya selingkuh sama orang bali kenal nya lewat Facebook.cuma sepuluh hari tak pulang mantan nya berhasil Nikah lagi ,terus yang sekarang sama tetangga kerja nya jadi satpam dibank kata madi.
"aku kalau ingat bapak mu jasa beliau sungguh besar padaku apa lagi waktu merebut lahan parkir itu harus adu kebal dulu sama orang Ambon sebentar bentar tawuran.
setelah adu sakti satu lawan satu bapak mu menang makanya lahan parkir itu tak diganggu lagi ,aku bisa kebeli tanah dan bisa bikin rumah dari duit parkir" kata ajo kiri.
"Kaka kan sering kesini kalau ada yang ganggu lahan parkir "kata madi.
kakak mu datang ke sini kalau ada perlu saja" kata ajo kiri.
saya sekarang kesini juga ada minta tolong beri tumpangan kedua teman saya mau kejakarta.kata madi.
dek sini "kata ajo kiri manggil istrinya.uni baya menghampiri kami. setelah sampai ketiganya Salim sama uni Nurbaya.
"ini bukan nya anak haji Muklis "kata uni nur baya pada madi.
"iya etek saya yang dulu sering etek gendong ketika siar belum ada" kata madi.
"kamu masih ingat" kata uni Nurbaya.
"tidak ,amak yang cerita "ucap madi.
begini ,dek madi mau menitipkan kedua teman nya ke Jakarta boleh tidak" tanya ajo kiri.
"gimana ya mobil truk begini tak boleh ada yang numpang apa lagi sekarang banyak pemeriksaan dimana mana kenapa tidak naik bis saja lebih aman dan nyaman kita dijalan bukan sehari dua hari.
kalau mau duduk dibelakang Sama kelapa itu pun sangat panas.maaf ya uni kali ini tak bisa membantu kalian
ini sedikit untuk uang rokok "kata uni nurbaya sambil memberikan beberapa lembar duit ratusan imbalan jasa ketika kami bertiga membantu menaikkan kelapa keatas truk tronton..
"ga usah kami ikhlas membantu uni "kata madi.
" ambil uni ga suka kamu menolak pemberian uni ini bukan upah ya tapi kakak yang memberi pada adiknya "kata uni nurbaya pada madi yang tak kuasa menolak lagi.
ketika waktu nya mobil berangkat malah uni Nurbaya dan Ivan anak nya berangkat.
"isinya tidak penuh mobil sudah berangkat Saja Jo" tanya madi.
setelah ini ada beberapa tempat lagi pengisian pokoknya sampai pemeriksaan sicincin harus penuh muatan nya,dijembatan timbangan Rao saja petugas nya wanti wanti supaya timbangan mobil truk tronton tak boleh kurang" kata ajo kiri.
"saya kira yang mau pergi ajo kiri sama Ivan malah uni yang berangkat jadi terbalik begitu Jo" tanya safe'i.
kalau tidak sakit saya lah yang biasanya berangkat belakangan ini penyakit tua sudah menggerogoti tubuh saya asam urat saya dan beser sering kambuh makanya tak mau pergi jauh jauh " kata ajo kiri.
"kok biasa begitu "kata Ronal.
"dulu saya ganas Sama perempuan, perempuan bekas dipakai paman saya setelah selesai saya gantian menaiki makanya saya beser ,sori saya jadi curhat anggap saja kalian sudah dewasa efek tua tak tau lagi batas batas nya.setidaknya saya bangga semua ilmu sudah saya turunkan semua tak ada yang bisa aku simpan lagi.
ilmu dagang nyopir dan silat saya sudah dikuasai sama mereka berdua "kata ajo kiri.
"semua kelapa mau diturunkan dimana" tanya Ronal .
"waktu saya lagi jaya jaya nya sampai ke Surabaya sekarang sampai dipasar induk saja sudah habis "jawab ajo kiri.
saya salut sama ajo kiri bisnis nya bisa dilanjutkan sama anak anak jarang orang seperti ajo kiri kebanyakan usaha bapak nya berbeda sama minat anak misalkan ayah nya bisnis anaknya ngajar" kata safe'i.
itu karena didikan juga waktu anak anak masih kecil sering diajak mengantar kelapa saya tak tenang kerja kalau tak melihat anak dan istriku di dekatku,
waktu sekolah kalau anak minta jajan saya suruh maju mundurkan mobil baru dikasih duit bini juga begitu" jawab ajo kiri.
"sudah beberapa hari belakangan ini saya berfikir ,siapa yang bisa membantu saya? waktu mudanya saya orang yang gak benar apa pun saya lakukan mau itu halal atau haram yang penting pulang bawa duit"
sebenarnya hobi saya itu jalan jalan melihat lihat kampung orang hampir delampan puluh persen hidup saya dihabiskan dimobil ibadah saya sangat kurang apalagi solat Jumat hampir tak pernah.
sampai dikampung saya cuma ganti baju ngasih keluarga duit, mobil langsung putar kepala.
dari dulu saya suka yang namanya Vespa apa lagi solidaritas nya sangat tinggi.
mana pernah kita menuntun motor dibantuin orang kalau tidak anak Vespa.
saking suka dan tidak punya duit bentor orang dimerak saya ambil dan dibawa pulang saya ngakunya dibeli sama anak dan istri saya.
makanya kalau ada yang berniat membeli tak saya jual karena bukan hak saya.
saya berniat memulangkan setidaknya dosa saya sedikit berkurang" kata ajo kiri.
"trus alamat nya" kata Ronal.
"nanti saya kasih "kata ajo kiri
"mana motor nya" tanya madi penasaran.
kemudian ajo kiri mengambil kunci yang tergantung Dinding menuju kamar paling belakang kami mengikuti dari belakang lampu dinyalakan terpal penutup dibuka terlihat bentor Vespa catnya masih mulus jarang dipakai sekali seminggu cuma dinyalakan untuk memanaskan mesin.
ayo dorong keluar
sesampai diluar dinyalakan dibawa mutar mutar keliling rumah ajo kiri.sekarang karena sudah malam motor bawa dulu besok antar ke bengkel mendi khusus Vespa
malam itu bentor di bawah madi , safe'i
sedangkan Ronal membawa motor madi.
keesokannya nyasetelah mendi buka .
"wuih madi punya motor Vespa antik "kata mendi.
"bukan motor ku punya ajo kiri disuruh periksa soal nya mau dibawa tour "jawab madi.
enak ya masih sendiri bisa pergi suka suka
sudah masukkan kesini
nati sore ambil tak lama datang safe'i.
ini orang nya yang mau tour kata madi.
kamu berani sendiri saf tanya mendi
berdua sama teman jawab safe'i.
lagi ngobrol Basri datang
kamu belum berangkat saf tanya Basri.
belum kakak mau kemana tanya saf
disuruh kebekas toko jaitan kita mencari yang bisa ditimbang.
mendengar kata Basri raut sedih terpancar diwajahnya safe'i.