Chereads / Ustadz didin / Chapter 8 - pacuan kuda

Chapter 8 - pacuan kuda

setelah solat subuh kami pesan teh telor dulu buat nambah stamina . enggan rasa nya kami beranjak dari tempat duduk walaupun mata hari sudah mucul.

"boleh kita bawa kebawah gelasnya pak "kata Ronal.

"bayar dulu Ronal baru kita bawa gelasnya kebawah ucap safe'i.

berapa pak teh telor sama roti dua tanya Ronal.

"tiga puluh "kata pak Sulaiman.

"ayok turun kebawah jangan lupa rendang sama nasi yang dibungkus pakai daun pisang yang dibawa kemarin kata Ronal.

safe'i mengambil bungkusan yang berisi rendang dan nasi .

"coba cicipi dulu nasi nya "kata Ronal.

basi basi dikit tak apalah dari pada dibuang kasihan Basri sudah mengorbankan tabungan nya kata safe'i.

kemudian kami berdua menuruni jalan setapak yang curam.untung sama pak Sulaiman sudah dikasih pagar kayu bulat pegangan.

setelah sampai dibawah ada rumah ibu Farida saja satu satunya

lokasi nya sangat cocok untuk dikunjungi

dan saung saung bambu yang dibuat sama pak Sulaiman makin betah Saja berlama di ngarai Sianok

diseberang sungai batu batu nya besar hutan yang hijau siamang bergelantungan diantara batang pohon yang rindang.

sudah seperti turis lokal kita saf mandi di sungai ada makanan dan minuman plus saung buat lesehan.

"tak disangka kita bisa sapai disini kata Ronall sambil mengabadikan semua kegiatan dan gambar pagi itu.

"jangan sorot kesini aku lagi madu atau bab kata safe'i.cuma itu yang paling dia ingat bahasa ibunya.

"kamu tidak mandi Ronal" kata safe'i sambil berenang dibalik batu besar.

"aku malas mandi dingin kata Ronal.

kemudian safe'i mengcipratkan air kearah Ronal.

"terpaksa mandi deh" kata Ronal.

sambil nyebur kedalam air lihai sekali kedua nya berenang air saderas itu tak masalah bagi mereka.

selesai mandi dan berjemur

"ayo kita makan nasi dari mamak 'Kata safe'i.

waktu buka bungkus nasi Ronal menangis sesegukan.

"kamu kenapa Ron" tanya safe'i.

"kamu beruntung saf kedua orang tuanmu masih lengkap saudara saudara mu sayangnya padamu walaupun kamu ga patuh pada mereka tetap saja mereka sayang.

" apa lagi liat rendang ini aku ingat bas yang sudah susah payah membikin nya "kata Ronal.

"ya sudah lah jangan Melo begitu anggap saja orang tua ku dan keluargaku keluarga mu juga

mari makan nanti menangis nya disambung lagi kata safe'i.

setelah selesai makan berpakaian rapi lagi

"ayok,sampah sampo dan sabun jangan lupa dibawa pulang kata Ronal.

ketika mau jalan keatas uni parida lagi menggotong mejanya menuju jalan raya ketempat warung rokok nya.

"mau dibawa kemana uni meja nya" kata Ronal.

"hari ini dibukik Ambacang ada pacu kuda ini hari pertama.uni mau jualan kopi lontong disana kata uni parida.

yang didalam karung apa itu tanya uni parida.

dagangan saya kata safe'i.

setelah menaikkan semua perabotan yang dibutuhkan ketika jualan mobil mobil pick up pun berangkat menuju gelanggang bukit Ambacang.

tak lama kami melanjutkan perjalanan.

ketika melewati pasar Padang panjang acara pacuan kuda sangat meriah.

"bagaimana saf kita mampir dulu kesini" tanya Ronal.

"boleh ,kita tidak ditargetkan harus sampai kapan kejakarta belum tentu kita bisa bertemu kesempatan langka ini lagi" kata safe'i.

"setelah motor di parkir.

Ronal membawa tas ransel sedang kan safe'i membawa dagangan.keduanya mengamati sekeliling lapangan mulai dari kandang kuda sampai tribun .

"mau dagang dimana kita saf kalau di tribun seperti nya tak boleh lagi pula orang juga tak ada yang beli cuma huru huru saja mengikuti arah kuda berlari" kata Ronal.

ketika bingung menentukan dimana tempat yang cocok buat buka lapak safe'i didatangi uni parida.

"aku perhatikan dari tadi kalian mutar mutar saja kata uni parida.

"saya mau cari tempat dagang belum ada yang cocok kata safe'i.

"samping uni ada tempat sedikit cukuplah kalau buat dagang aksesoris kata uni parida.

uni parida mengajak kedua nya ketempat dia buka lapak.lokasi sangat strategis di pintu masuk kemudian saf menggelar dagangannya di sampingnya.

setelah selesai semua dagang satu persatu mulai ada yang beli.

"Uda Ronal sama safe'i saya cari cari.buka stand di sini aku mau beli gelang yang ada pakunya tapi buat pank cewek kata salah satu remaja Srikandi pank rok.

kemudian safe'i menunjuk gelang yang dimaksud.

"ini berapa bang tanya remaja itu.

yang besi tiga lima yang tembaga lima puluh kata safe'i

tidak bisa kurang bang kata remaja Srikandi pank rok itu.

"paling kurang lima ribu "kata safe'i.

saya beli dulusin soalnya dipasar sini tak ada yang jual aksesoris pank ada dibukit jauh" kata Srikandi pank rok.

"jadi enam ratus kata safe'i.

begitu lah seterusnya orang membeli , Ronal kebagian bungkus belanjaan setelah solat Zuhur makin banyak peminat pacuan kuda yang datang.

"Ronal aku solat dulu tunggulah dagangan kalau ada yang beli jual saja kamu sudah tahu harganya kan "ucap safe'i.

"jangan lama-lama kalau banyak yang beli aku tak bisa melayani sendir"i kata ronal.

kemudian safe'i meninggalkan lapaknya menuju Tribun.safei ingat dilantai tiga ada Musala kalau solat di masjid dekat pasar jaraknya cukup jauh.

setelah selesai sholat ditangga ketika safe'i mau turun dia melihat seorang pemuda yang ia kenal.

"Munir,kamu Munir kan "tanya safe'i.

"iya siapa ya" tanya pemuda yang dipanggil Munir.

ini aku saf sepupu kamu anak nureka "kata safe'i.

"safe'i anak ande nureka?

jauh sekali nonton pacuan kuda, apa kamu pulang kampung tanya Munir.

" tidak ,aku kesini sama temanku jawab safe'i.

kemudian safe'i menceritakan semua kejadian tempat jahit dan rumah yang terbakar.dia dapat tugas mengembalikan motor dan Sekarang lagi buka lapak

jadi kamu sekarang dalam perjalanan kejakarta.aku jadi joki kuda besok mau bertanding sekarang lagi survei lapangan

ini perkenalan sinil,Jamil,dan yang ini bos kita haji kiri pemilik semua kuda .ajo tinek dan joti yang mengurus kuda kata Munir memperkenalkan semua rombongan nya.

kemudian haji kiri mendaftar semua kuda yang besok mau bertanding diikuti tinek dan joti.

"aku turun dulu lapak tidak ada yang menuggu, minta nomor handphone dulu kata safe'i pada Munir kemudian mereka saling tukar nomor handphone.

"safe'i kalau kamu mau ,cari saja aku dikandang kuda Kelompok Pariaman "kata Munir.

kemudian safe'i meninggalkan Munir dan rombongannya.

" lama amat saf kamu solatny kata Ronal.

"tadi aku ketemu sepupu aku ketika di tribun Kata safe'i.

"trus dimana sekarang' tanya Ronal.

"lagi ngurus pendaftaran lomba pacuan kuda mereka bawa tiga kuda kesini besok bertanding sepupuku Munir yang jadi jokinya" kata safe'i.

"ada yang beli Ron" tanya safe'i.

"tidak ada , mungkin aku tak berbakat dagang kali ya,aku lihat tampangku tak seram seram amat" kata Ronal.

dari pada curhat lebih baik beli nasi kedepan sana.

"nasi Padang kan tanya Ronal

iya tapi di sini tak ada tulisan maskan Padang nya nanti kamu cari tak ketemu tidak jadi kamu beli nasi kata safe'i.

"iya memang aku sepintar itu kata Ronal

berlalu meninggalkan safe'i Merapikan pajangan.