Chereads / Ustadz didin / Chapter 10 - singgah

Chapter 10 - singgah

setelah sarapan pagi safe'i dan Ronal memajang lagi dagangan

sementara itu kepolisian Padang panjang mulai mengusut dan menyelidiki dimulai dari kantor tempat kamera cctv .melihat kamera nomor tujuh yang terpasang dipojokkan kadang kuda.

"assalamualaikum permisi kami dari kepolisian mau menyelidiki kamera nomor tujuh yang berada persis ditempat kejadian kata polisi.

"silakan kan pak "kata petugas memutar ulang mencocok menit kejadian waktu Rado mengalimi musibah.

setelah di putar ulang

"pelakunya perempuan pak kata polisi pada haji kiri.

"seperti nya pemulung yang sering mondar mandir disektar lapangan ini kata petugas cctv.

kemudian tim polisi mencari ibu dengan ciri ciri yang terlihat sama kamera.

"bapak lihat orang ini ga kata

polisi memperlihatkan foto orang yang dicari

pada seorang pemulung.

barusan ada mulung ditempat tumpukan sampah yang ada dipasar kata salah seorang yang mengenalnya.

tak menunggu lama polisi menangkap seorang perempuan setengah baya tanpa perlawanan.

kemudian Munir menelpon

"saf pelakunya sudah tertangkap tolong suruh uni parida memanggil anak anak Riyan dan Rizal mengenali perilaku nya" kata Munir.

kemudian parida menyuruh kedua anak nya datang kelapak menunggu polisi datang.

tak lama polisi datang

"gimana Rizal benar kamu melihat nenek ini yang melemparkan kayu kearah kuda berlari" kata polisi.

"bukan melemparkan pak tapi cuma membuang balok kayu itu melintas pacuan kuda sebelum kuda datang kebetulan kuda Rado menginjak dan terpleset dan jatuh "kata Rizal menerangkan.

"bagaimana ini pak "tanya haji kiri .

"sejauh ini belum ada tindakan pidana pada kasus ini jadi belum bisa melakukan tindakan apa apa pada nenek ini.paling hanya dikenakan wajib lapor" kata polisi.

belum selesai polisi pergi.

"Ronal kata nenek itu memeluk Ronal.

"ibu apa an lepaskan" kata Ronal.

"kamu Ronal kan" kata Sumi.

"iya "kata Ronal.

"memang nya kenapa kalau namaku Ronal banyak orang yang bernama Ronal dunia ini apa mereka anak ibu juga"kata Ronal.

"kamu anak ibu yang ibuk titipkan sama Siska orang Ambon itu kata Mak Sumi.

"kok ibu tau nama nenek saya kata Ronal.

kemudian Mak sumi membuka gulungan bambu Mak Sumi memberikan berapa foto masa kecil Ronal dan foto Sumi waktu bersama Ronal.

"kalau ibu benar-benar ibu saya mengapa ibu tega memberikan saya pada orang lain.

dari kecil sampai sekarang aku tak pernah disekolahkan hari hari aku lewati dengan mengamen.

apa lagi bukti yang ibu punya "kata Ronal.

"pinggang sebelah kanan kamu ada tanda lahir "kata Mak Sumi.

"kenapa ibu membuang saya kata Ronal sekali lagi

"ibu malu nak kamu lahir tak ada bapak nya" kata Mak Sumi.

bapak saya sudah meninggal kata Ronal.

"ya sudah lah malu ibu menceritakan Kanya"

kata ibu Sumi.

"cerita kan saja Bu biar aku tak mempertanyakan lagi "kata Ronal.

waktu semua keluarga ibu pergi ketempat saudara yang mengadakan kenduri .ibu dirumah sendiri .malam itu rumah dimasuki maling dua orang yang memakai tutup kepala selain mengambil barang berharga dirumah juga mengambil barang berharga milik ibu hingga ibu mengandung dan kamu lahir karena tak kuat tahan malu makanya ibu pergi dari Medan merantau kesini" kata Mak Sumi.

"bejat sekali kedua Lelaki itu "kata Ronal menahan emosi nya.

ya sudah lah Ronal jangan membuka luka lama lagi yang penting kamu sudah bertemu

ibu kamu "kata safe'i.

Ronal minta disuapi dan dibuatkan rendang yang enak oleh ibu nya kata safe'i.

ini Mak suapi ketupat sayur bikinan ibu parida saja dulu" kata Mak Sumi.

"malu Mak sudah besar" kata Ronal.

seperti yang diperkirakan sebelumnya pinal pacu kuda penonton nya membludak tiga kali lipat dari hari pertama.

sekarang safe'i dan ronal sekarang tak terlalu antusias lagi menonton pacuan kuda semenjak kasus kuda Rado.

kalau kemaren kuda kuda pacuan melewati lintasan didepan mereka dagang mereka ikut ikutan penonton yang lain berdesakan kepinggir lintasan.

teriaknya dan larangan tidak mereka gubris

hari kedua ini mereka lebih mengobral dagangan.

"tiga lima puluh ,tiga lima puluh , ngabisin ngabisin "kata safe'i.mendengar celana pendek karet sudah turun harga orang yang penonton tertarik dan mendekat.

"berapa bang kata pembeli.

tiga lima puluh kata safe'i.

kemarin kakak saya beli dua lima puluh kalau tau saya sekarang lebih murah mendingan sekarang saya beli kata pembeli .

"sakarang mau tutup buku "kata safe'i .

untung ibu ngeborong mendengar besok sudah tidak dagang disini lagi.

tak sampai jam lima sore dagang safe'i habis cuma beberapa potong saja sengaja tak dijual buat dipakai .

"jadi kita kerumah Mak kamu Ron "kata safe'i.

"jadi lah kata Ronal.

Mak Sumi langsung menjual rongsokan nya pada langganya.

dipadang panjang Sumi tak punya tempat tinggal tetap kadang tidur di emperan toko dan pasar sayur.

sekarang Mak Sumi sudah menikah sama orang Solok salayo.

"kita mau kemana dulu Ronal "kata safe'i .

"mau kepariaman dulu

apa Solok dulu tanya safe'i.

Solok lah , kalau Pariaman banyak sedikitnya kamu sudah paham situasi orang nya sedang kan aku baru tadi pagi bertemu Mak masak tega kamu memisahkan kami lagi" kata Ronal.

"ya udah aku ngalah" kata safe'i.

setelah safe'i belanja dagangan lagi. mak sumi beli daging sekalian pamit sama pedagang pasar dan juragan rongsokan.

dengan pakai bentor kami menuruni Padang panjang melewati danau Singkarak tak lupa berhenti dulu ditoko oleh oleh .belanja sanjai sama keripik balado dan ikan bulih kesukaan safe'i.

tak lupa pula beli minuman bersoda.

satu jam lebih perjalanan menuju kota Solok sore itu Solok diguyur hujan untung kami pakai bentor jadi tak terlalu kena air hujan.

digang samping puskesmas salayo.

"Ron berhenti sebentar "kata Ronal .

Ronal berlari kesebrang jalan membeli gorengan dan Mak Sumi membeli beras me rebus telor dan kebutuhan pokok lainya.

"banyak amat beli goreng nya "kata safe'i.

lapar dari pagi cuma makan ketupat sayur uni parida saja kata Ronal.

" tadi aku tawarkan makanan gak mau malah sibuk dengan Mak baru nya saja" ledek safe'i.

"lagi pula yang ditawarkan bubur ayam aku tak suka apa lagi kalau diaduk ucap Ronal

"Ron tolong angkat beras" kata Mak Sumi.

"ayo Ron tak peka benar jadi anak "kata safe'i.

"masih canggung "kata Ronal.

"banyak amat belanjaan nya Mak "tanya safe'i.

Mak setiap pulang kerumahnya belanja nya seminggu sekali selalu begitu .beli agak banyak buat persiapan maklum kalau sudah sampai diatas malas kemana mana.

kemudian kami melanjutkan perjalanan mengikuti jalan yang terus menanjak.. dibelakang SMP Harimau tujuh gantung bentor berhenti.

seorang anak gadis mendekati kami dan membantu Mak Sumi membawa belanjaan kedalam rumah.

"siapa mak" tanya Nadia .

"ini Ronal dan ini safe'i ucap Mak Sumi.

Ronal yang hilang yang sering Mak Sumi cerita kan itu.kok bisa bertemu kata Nadia tak percaya.

ini Nadia cucu pak RT yang Mak anggap anak sendiri dari kecil Mak yang ngasuh"kata Mak Sumi.

"ini kampung apa "tanya safe'i.

dulu namanya kampung sulit air semenjak sinetron tujuh Manusia harimau syuting nya disini Nama kampung berubah menjadi tujuh harimau" kata Nadia.

sorry sorry ya Uda Ronal sama safe'i ada yang beli, saya tinggal dulu pergi melayani anak anak SMP yang mau jajan kata Nadia.

setelah masak mie dan minuman teh manis aku duduk santai diatas rumput permadani didepan rumah Mak Sumi yang terbuat dari kayu.

"kalau mau mandi depan rumah itu ada tempat mandi "kata Mak Sumi..

safe'i dan ronal menuruni sawah yang ditumbuhi rumput dan menuju sumur yang dimaksud setelah sampai di sana cuma selang air nya berasal dari got diatasyang airnya keruh.