sementara itu tau safe'i belum berangkat kejakarta Basri pulang sambil berlari kerumahnya.
nureka lagi setrika pakaian heran melihat anak sulung nya itu lari bagai orang kesetanan.
kenapa kamu bas tak jadi kau cari rongsokan di bekas kedai jait kita yang terbakar tanya nureka.
"safe'i belum berangkat kejakarta Mak tadi saya ketemu ngobrol sama dia dibengkel vesva mendi di depan "Kata Basri.
"salah lihat kau kali kamu bas ,kamu kan sudah tahu tadi malam safe'i pamit sama kita berangkat tadi malam" Kata nureka.
"saya dengar sore ini safe'i berangkat pakai bentor vesva sama teman nya kata Basri lagi.
celengan saya mana Mak tanya Basri setelah mencari di semua sudut rumah
"buat apa cari celengan bas tanya nureka.
"saya mau bikin rendang buat dibawa safe'i kejakarta Mak "ucap Basri.
kemudian nureka pergi ke dapur membongkar beberapa buah bata yang disusun sebagai konblok.
dan mengali tanah yang menimbun celengan.
"astaghfirullah Mak narok celengan sampai segitunya "kata Basri.
"buat jaga jaga bas rumah kita gubuk begini gampang sekali orang masuk" kata nureka.
kemudian bas memecahkan celengan ayam dari tanah yang baru diisi belum lama ini.
"itu celengan buat kamu mau masuk SMP
kenapa dibuka sekarang kata nureka
sudah lah Mak mari kita kepasar beli daging dan bumbu kira masak rendang ucap Basri.
"berapa jumlah nya tanya nureka.
" bisa buat beli dua kilo daging dan bumbu
kata Basri.
dipasar
"daging berapa sekilo bang tanya Basri.
"sembilan lima dek kata penjual daging.
"gak biasa kurang pak tawar Basri.
"itu sudah minim buat saya nya dek kata Abang penjual daging.
kurangi lah pak buat bikin rendang dibawa adik saya merantau ke Jakarta kata Basri.
"kalau buat merantau saya kasih diskon lima puluh persen "kata Abang penjual daging.
"kenapa begitu pak" tanya Basri.
"kita anggap saja ini pemberian kita yang terakhir saya ingat kakak saya merantau dua puluh lima tahun kemudian baru pulang dan jangan sekali kali mengingat orang yang pergi merantau.anggap saja mereka setengah tiada kata Abang penjual daging.kalau diingat ingat kapan pulang bisa tak termakan nasi "kata penjual daging.
"ngomong terus kapan saya masaknya bang" ucap Basri
daging dan bumbu jadi kelapa dua kilo daging sudah ditangan.nureka dan Basri pulang masak berpacu dengan waktu.
nureka bikin rendang seenak mungkin buat safe'i anak tercintanya.
melihat kesibukan dan bau sedap yang menggugah selera Pendi mendekati Mak nya nureka.
"Mak bikin apa harum banget "tanya Pendi. memeluk nureka .
" lagi bikin rendang nak "kemudian nureka mengendong Pendi sesekali mengaduk daging rendang biar tidak hangus.
"memang nya sudah lebaran haji Mak" tanya Pendi.
"memang nya kita kalau bikin rendang harus nunggu lebaran dulu "kata nureka.
biasanya kita makan gulai putih daun katuk terus tiap hari Mak Pendi bosan" kata Pendi.
"tak boleh bicara begitu nak kita harus bersyukur masih bisa makan walaupun cuma dengan lauk daun katuk ada orang makan nasi putih saja tiap hari "kata nureka.
"begitu ya Mak Pendi lapar" kemudian nureka memberi makan Pendi dengan memilih milih daging yang sudah empuk.
semenjak pindah ketempat yang baru nureka sudah jarang masak enak .hampir tiap hari sebelum berangkat mulung masak nasi gulai katuk santan pakai garam cabe dipatahkan diceburkan ke kuali dengan api yang menyala. sayur matang padamnya api di tungku kayu .
heran nya batang katuk yang tumbuh dekat batang pisang didepan rumah itu tiap hari daunnya diambil bukan nya mati malahan tambah subur.
sebelum Anshar rendang dan nasi sudah matang.
"nahar ,Mak masak rendang banyak ditunggu dibengkel vesva mendi begitu lah bunyi SMS yang dibaca nahar lagi santai dikamar sambil main hp.
sungguh beruntung nasib nahar dari pada ketiga saudara nya yang lain.
hidup nya tak banyak berubah pasca musibah yang membakar hangus harta bendanya.
pak Amin ada SMS dari bas kata nahar sambil memperhatikan apa isi pesan nya.
nureka dan dua anaknya begegas kebenkel Vespa mendi.
nureka mau kemana bawa rantang'kata uni mar.
"mau kesini" kata nureka.
apa itu kata mar
"rendang buat anak ku mau berangkat
kejakarta "kata nureka.
"mana anak mu belum datang" tanya mar
"yang tadi bawa bentor ke disini" kata Basri.
"yang putih putih kecil itu anakmu "ucap uni mar.
sudah hampir jam empat belum juga ada tanda tanda kedatangan safe'i.
nureka mulai gelisah apa benar safe'i belum kejakarta.
dari ujung gang datang seorang lelaki menuju bengkel Vespa mendi.
"bentor ku sudah selesai mendi tanya ajo kiri.
"yang ini ,tadi sudah saya cek mesin masih bagus cuma oli ban dalam dan luar saja yang saya ganti selebihnya ok jawab mendi.
"anak-anak tadi mana ,tolong telpon saya tak punya nomor nya" kata ajo kiri.
madi kesini ditunggu ajo kiri kata mendi menelfon madi.kemudian mendi mematikan hpnya.
tak lama turun dari angkot safe'i dan Ronal
kemudian Salim sama semua orang yang ada disitu.
"katanya kakak mau ngambil rongsokan kok malah disini tanya safe'i pada Basri.
"kakak mu bikin rendang kesukaan safe'i
buat dimakan dijalan "kata nureka.
kemudian safe'i menggendong Pendi mau jajan apa dek.
kemudian Pendi diajak beli minuman diwarung terdekat dan balik sudah menenteng minuman ringan dan Snack.
"Jo kenal kan Mak dan kakak dan adik saya"
kata safe'i.
setelah mereka bersalaman.
"itulah uni nur tadi malam safe'i dan Ronal kerumah ,Sama adik saya madi mereka pengen nebeng mobil kelapa . Tapi tak saya kasih.
kalau mau pakai bentor berani tidak kejakarta kata saya mereka mau.itung itung buat memaketkan bentor . orang Cilegon mau membeli motor saya kata ajo kiri.
"kenapa tak dipaketkan pos saja "kata uni mar.
"itulah seninya orang berpetualang lebih menikmati proses nya bukan hasil nya jawaban ajo kiri.
"trus kalian bisa bawa motor duanya" tanya ajo kiri.
"safe'i jangan kan bentor mobil juga biasa" jawab Basri.
*beda lah naik kendaraan sejam dua jam sama dua hari tiga malam "kata ajo kiri.
"kalau saya pernah pakai motor sampai Lampung "jawab Ronal.
"berarti kamu yang bawa. safe'i buat cadangan saja kalau bisa bawanya siang hari saja.kalau capek istirahat jangan dipaksakan
untuk mempersingkat waktu
masih ada yang ditunggu "tanya ajo kiri.
ayah tidak dikasih tau bas tanya safe'i.
" sudah ,nahar juga sudah" jawab Basri.
"mungkin mereka tidak jadi datang" kata safe'i.
"luas sekali hati kau nur melepaskan anak merantau orang umur segini harus nya duduk di bangku sekolah bersenda gurau sama teman temannya.anaku lima semuanya aku dikasih modal semua "kata uni mar.
"safe'i beda dari anak saya yang lain kemauannya keras kalau sudah bilang a tak bisa Berubah lagi. ayahnya pun tak mampu melarang keinginan dia.
sekarang bismillah serahkan saja Allah SWT akan menjaganya ucap uni nureka.
"tenang uni nur kalau terjadi apa-apa biar saya yang tangung jawab Kata ajo kiri.
mendengar kata kata ajo kiri membuat nureka sedikit lega.
bentor vesva sudah mulai dinyalakan Ronal.
"Mak saya berangkat dulu,Mak jangan nangis doakan saja saya selat dijalan dan dijauhkan dari bahaya" sambil meluk erat nureka.
kemudian nureka memberikan tas berisi baju bungkusan berisi rendang dan nasi dibungkus daun pisang.
"kakak aku berangkat ,jaga ayah,ibu dan adik ya kak" kata safe'i.
"ini dari ajo anggap saja ongkos paket bentor vesva" kata ajo kiri memberikan amplop jangan dipilih kedua nya jumlah uang sama.
kemudian safe'i naik kedalam bentor dan berangkat berlahan.
tak lama nahar pak Amin ayang Ida datang pakai mobilnya.
"ada apa Tek "tanya sidi amin .
"safe'i kejakarta pakai bentor baru berangkat"kata nureka.
kemudian sidi amin mengejar bentor untung macet.karenamacetnya lama nahar keluar berlari mengejar bentor.
"ronal minggir dulu ada kakak ku ucap safe'i.
kemudian safe'i keluar setelah sampai nahar langsung memeluk safe'i.
"kenapa kamu tak mengabarkan mau kejakarta" tanya nahar pada safe'i.
"sekarang kan sudah tahu jawab safe'i.
orang heran melihat tingkah laku dua saudara itu.
"apa ya yang bisa jadi kenangan kenangan tanya nahar.
"hp juga boleh "jawab safe'i.
"jangan ini hp jadul kita tak bisa video call an" kata nahar.
"karena jadul aku mau Kata safe'i.
"memang kenapa" tanya nahar.
" biar bisa bohong "kata safe'i.
"ya sudah lah buat adik saja lah hp jadul ku kata nahar sambil memberikan hp jadul nya
"ini buat jajan dijalankan 'kata ayang Ida memberikan amplop berisi duit pada safe'i.
"ya sudah ya banyak yang klakson bikin macet kata safe'i setelah bersalaman mereka berpisah nahar pulang safe'i melanjutkan perjalanan.