Chereads / Ustadz didin / Chapter 2 - tak disangka.

Chapter 2 - tak disangka.

di dalam kamar ketika istirahat

"banyak belanja tadi kata nureka pada pak Sanan.

"hampir tiga ratus juta jawab pak Sanan.

"akhir akhir ini ibu jadi cemas deh pak, apa lagi demo kemaren kabar nya kang manel yang punya warung rokok gerobak didepan pasar mengancam mau bakar pasar ibu takut cara nya itu malah di teruskan sama orang-orang suruhan yang pro pada pembongkaran pasar lama kata nureka.

"hus buk jangan berpikir yang macam macam

"barang belanjaan kita sudah sampai belum ya takutnya kalau ditaruh di pasar bahan bahan belanjaan kita ikut terbakar semua . nanti kalau paket nya sudah sampai sementara waktu kita simpan dirumah dulu menunggu situasi aman kata nureka.

pak Sanan tak terlalu menggubris apa yang dikhawatirkan nureka istrinya.

mungkin sudah letih dan capek lebih lebih pak Sanan baru habis berpergian.baru rebahan sebentar saja pak Sanan sudah ngorok.

karena kasian nureka tak mengganggu tidur suami . setelah itu karena dicuekin sama pak Sanan ikut tertidur juga.l hp

tak lama pak Sanan dan istri tidur pulas pintu rumah di gedor gedor sama pak Joko salah satu penjahit nya.

"pak pak buka pintu ada kabar buruk " kata pak Joko berulang ulang.

sehingga membuat safe'i terbangun.di antara keempat anak pak Sanan cuma safe'i lah yang paling gampang bangunnya.

sambil mengucek matanya safe'i membuka pintu

"ada apa pak tanya safe'i kepada Joko setelah pintu terbuka.

"gawat den , gawat " kata pak Joko.

"apa nya yang gawat pak "tanya safe'i.

"pasar dibakar orang api sudah menjalar kemana-mana" kata pak Joko .

"terus anak buah bapak dimana" tanya safe'i

"lagi bantu memadamkan api dan menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan . sumber api pertama muncul di warung simanel yang berada persis disampingnya Asean tailor cabang Medan.api muda tersulut karena manel selain punya warung rokok juga berjualan bensin eceran" kata pak Joko.

"jangan kasih tau ayah pak nanti jantung nya kumat biarkan saja dia tau sendiri kata safe'i.

"trus gimana" kata pak Joko.

"ayok kita kepasar lama saya mau ikut bantu memadamkan api kata safe'i sambil membawa ember dan gayung

karena panik safe'i lupa mengunci pintu . kedua nya berlari kepasar sesampai disana api sudah sembilan puluh persen melahap pasar lama.

"maaf den kami sudah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan barang tapi sudah tak satu pun yang tersisa paling mesin mesin juga sudah tak bisa diperbaiki lagi.

bapak gak dibangunkan" tanya pak Hasan

"sengaja tak saya beritahu pak Hasan tu sendiri bapak saya orang nya kagetan kalau tau di berita duka ini dia bisa pingsan kata safe'i

.

tak lama setelah safe'i sampai di pasar lama pemilik toko di pasar lama mulai berdatangan macam ekspresi mereka ada yang menangis histeris sebagian ada yang pingsan sebagian lagi ada yang berlarian seperti orang gila sama halnya manel.pemilik warung rokok kalau demo suara dia yang paling vocal.

itu yang ditakutkan sama safe'i takut kedua orang tua nya tak kuat iman .

keesokannya setelah solat subuh pak Sanan selalu minum teh telur kesukaan nya apalagi nureka yang membuat nya walaupun tak enak teh telur buatan istri tercinta dibilang nya enak padahal kalau bikinan Lapau pak Sanan paling getol komentar.

"nahar Abang mu mana dari tadi ibu lihat di kamar tak ada tanya nureka pada anak ketiga nya.

"tak tau ibu saya bangun Uda saf sudah tidak ada jawaban nahar yang tak tahu menahu keberadaan abangnya.

"apa dikamar Uda bas "kata nahar.

"dikamar saya juga tidak ada apa dilarikan anti awu awu dia "kata Basri yang pikiran nya mistis terus.

kakak ini pikiran nya selalu begitu apa lagi kalau jaitan sepi selalu kak bas yang ngomporin ayah dan ibu melihat warung jait ke orang pintar apa tempat jahit di guna guna orang apa tidak.apalagi kalau kebetulan konveksi koh Ahong rame kak bas makin curiga saja.

"memang benarkan ketika dibongkar sama Tek riman dukun yang terkenal dikampung ayah desa tebing runtuh keluar kain putih paku dan tanah kuburan" jawab Basri membela diri.

"entah lah yang jelas aku tak percaya' jawab nahar.

"apasih yang kalian ributkan pagi pagi apa lagi kalian tadi baru selesai solat tak baik ngomongin yang bukan bukan "kata nureka melerai perdebatan kedua anak nya itu Basri dan nahar.

"diam diliputan enam pagi ada kebakaran pasar lama kata pak sanan ternganga seakan nafasnya tertahan sebentar.

kemudian dia pak Sanan ketika sadar.

"buk pasar kebakaran' kata pak sanan berlari keluar gang memastikan semua berita yang ditonton nya tadi mengenakan pakaian seadanya cuma pakai sarung dan singlet.

begitu pun nureka ikut mengejar lakinya cuma memakai daster yang dipakainya tidur semalaman

ceroboh nya lagi Pendi yang masih kecil ditinggalkan di dapur yang tunggu abunya masih menyala. karena tak ada orang Pendi di dapur main api membakar daun kelapa yang kering dan api menjalar kemana-mana untung ada tetangga yang lewat Pendi berhasil diselamatkan api makin lama makin membesar hingga asap hitam pekat membumbung tinggi sehingga terlihat sampai kepasar lama.

sementara pak Sanan sampai dipasar lama gelanggang sudah usai

api sudah padam toko sudah hangus jadi abu

orang orang yang yang baru belanja seperti pak Sanan tak kuasa menahan tangisnya.

"habis semua Bu kata pak Joko pada istri nya.

pak Hasan dan safe'i menghampiri bos mereka yang sudah bertahun tahun memberi kan penghidupan buat keluarga mereka.

"cuma ini yang berhasil kami selamatkan pak Hasan.

"semalam paket datang ga" tanya pak Sanan.

ada pak tapi tak tahu siapa yang membukakan pintu toko jawab pak Hasan.

hagus duit kita tiga ratus juta buk "kata pak Sanan sambil memeluk istri dan dan ketiga anaknya.

"sabar pak mungkin ini ujian buat kita kata nureka pada suaminya.

Pendi mana buk tanya safe'i.

astaghfirullah ada di dapur kata nureka baru sadar Pendi tidak ada disitu.

kebakaran kebakaran kata orang orang yang ada lokasi pasar yang terbakar.

menujuk kearah asap yang membumbung tinggi.

"itu seperti romah kita pak Pendi pak Pendi ada dirumah keluarga pak Sanan lari kembali kerumah memanggil nama Pendi.

sesampai di rumah tangis pak Sanan makin pecah rumah kita pak

"sudah jatuh ditimpa tangga kita buk "kata pak Sanan sambil memegang dadanya.

"kenapa pak "kata nureka.

"dada bapak sakit buk" kata pak Sanan .

melihat kondisi seperti itu tetangga pak Sanan membawa pak Sanan kerumah sakit terdekat.

warga membantu sebisanya memadamkan api untung lah api tidak menjalar kemana-mana.

setelah api padam.

"Maaak kata Pendi turun dari gendongan tetangga Berlari kepangkuan ibu nya.

"ternyata kau masih hidup nak kata nureka menciumi anaknya.

"terimakasih ya pak telah menyelamatkan anak saya harta biarlah habis yang penting anak saya tak kenapa napa kata nureka.

"lain kali jangan begitu ya buk ,tadi pas saya lewat api sudah besar maka saya langsung membawa Pendi menjauh kata orang yang menyelamatkan pendi.

"ya Allah ampunilah lah ucapan ku yang terlalu sombong ternyata memang benar Allah mudahkan membolak-balik kan nasib manusia"ucap nureka.

untung nureka dan keluarga kuat iman cobaan betubi tubi tak membuat mereka lemah .