"Ambil sampel darahnya."
"Darah? Mengapa kamu harus mengambil darahku?" tanpa sadar Ella menggelengkan kepalanya.
Tatapan Christian tertuju padanya dan ia berkata dengan tenang, "Untuk pemeriksaan kesehatan."
Saat ia mengatakan hal ini, ia berusaha keras untuk tetap tenang meski sebenarnya tangannya terkepal dengan erat. Ia sendiri bisa merasakan jarinya yang gemetar, menunjukkan bahwa sebenarnya penampilannya ini sedang mengkhianati apa yang ada di dalam hatinya.
Tetapi Ella tidak bisa melihat semua itu.
"Hanya dahiku saja yang terluka. Mengapa darahku harus sampai diambil?" Ella menegakkan tubuhnya dan berjalan ke arah Christian sambil memandangnya dengan serius.
Christian memandang wanita di hadapannya dan mengangkat tangannya untuk membawa Ella ke pelukannya. "Ella, menurutlah."
Suaranya terdengar sedikit serak seolah ia lelah.
Jantung Ella berdegup dengan sangat kencang karenanya. "Christian, apakah ada yang salah denganku?"