"Christian, aku ingin mengambil kembali semuanya dari Budi."
Ella mengepalkan tangannya. Matanya menatap lurus ke depan dengan tekad di dalamnya.
Ia bisa melihat Budi dengan jelas sekarang. Ayahnya itu benar-benar tidak peduli padanya. Rasa kasihan dan sayang yang masih Ella rasakan di hatinya hanyalah sebuah lelucon belaka.
Ella mencengkeram pakaiannya dengan erat dan berkata dengan suara serak, "Itu dia. Dia yang ingin aku mati."
Christian mengeratkan bibirnya dan matanya menjadi dingin, "Siapa?"
"Budi."
Ella menghela napas dalam-dalam, dan kemudian terbatuk dengan keras.
Suaranya terdengar sangat pelan, tetapi terdengar di telinga Christian dengan sangat jelas.
"Lupakan saja dia," Christian tidak mengatakan apa pun lagi, hanya tiga kata itu dengan suara lembut.
Ella hanya bisa memeluk pinggang Christian dengan erat.
Ia merasa ketakutan saat menghadapi kematian, dan mungkin ia tidak akan pernah melupakan hal ini dalam hidupnya.