"Ella, apakah kamu akan berbicara padaku?" kata Nadia sambil bangkit berdiri. Ia berjalan mendekat ke arah Ella dan menundukkan kepala saat memandangnya seolah ia merendahkannya, "Tian tidak tahu kalau kamu diperkosa kan?"
Mata Ella terbelalak lebar.
Bagaimana bisa Nadia mengetahui hal ini?
Jangan-jangan …
Sebuah pemikiran terlintas di benaknya dan wajahnya tiba-tiba menjadi murung.
Hanya itu satu-satunya kemungkinan yang terjadi. Budi bekerja sama dengan Nadia untuk menyingkirkannya selamanya.
Melihat ekspresi di wajah Ella, Nadia mengira bahwa dirinya benar dan senyum di wajahnya menjadi semakin lebar.
"Sebelumnya, kamu sudah tidak pantas untuk Christian. Sekarang, apakah kamu pikir kamu masih layak untuknya dengan tubuh yang menjijikkan itu?"
Ella memandangnya dengan emosi yang berubah-rubah di matanya.
Mulai dari kemarahan, kesedihan hingga keputus asaan. Bagaimana mungkin ia tidak putus asa? Ternyata ayahnya benar-benar bisa melakukan ini kepadanya.