"Saat ia tidak bisa menyelesaikan masalah perusahaan, seseorang pasti akan menyuruhnya mundur dari jabatannya," kata Merry sambil tersenyum penuh arti.
Saat mendengar rencana Merry, sebuah senyum licik muncul di wajah Budi.
Benar kata Merry. Bui memang memikirkan rencana yang sama, tetapi sepertinya ia menggunakan metoda yang salah.
Tiba-tiba ia merasa lega karena memiliki Merry di pihaknya. Wanita ini sangat licik sehingga bisa memikirkan cara apa pun untuk mendapatkan keinginannya. Ditambah lagi, cara-cara Merry itu cukup menjanjikan.
"Cepat jelaskan padaku dengan detail. Bagaimana cara membuat Ella keluar dari perusahaan dan tidak akan pernah kembali lagi."
Saat ini, pikiran Budi benar-benar kacau karena ia kehilangan sahamnya. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Tidak bisa menemukan cara untuk membuat Ella menderita.
Memikirkan Ella yang mendapatkan 25% dari sahamnya membuatnya merasa sangat sakit hati.
"Bukankah itu mudah?"