"Kami tidak mengerti mengapa kamu berkata seperti itu. Bukankah kerja sama di antara perusahaan kita serius?"
Heri dan Nita sama-sama tidak memahaminya. Mereka pikir, Christian memang berniat untuk bekerja sama dengan perusahaan mereka.
Siapa yang mau memberikan uang secara cuma-cuma pada orang lain? Tentu saja kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak, kan?
Hartono tertawa ketika mendengar kata-kata itu. Tawanya itu terdengar mengejek, seolah mencemooh Heri dan Nita yang seperti orang bodoh. "Kamu pikir semuanya sesederhana itu? Putramu memiliki hubungan yang baik dengan Ella, kan?" Hartono memandang Heri dan Nita dengan tatapan jijik. "Apakah kalian tidak tahu bahwa Ella yang meminta Christian untuk membantu putra kalian?"
Heri dan Nita saling berpandangan satu sama lain dengan tatapan tidak percaya. Mereka tahu bahwa Liam dan Ella berhubungan baik. Dari kecil sampai dewasa, mereka memang berteman dekat.
Tetapi mereka tidak menyangka, Ella lah yang membantu Liam.