Christian berdiri di depan pintu kantor Liam dengan tatapan penuh kemenangan di wajahnya. Di saat saingan cintanya terpuruk, tentu saja ia akan menjadi orang pertama yang berbahagia.
Liam terlihat terkejut saat melihat Christian yang muncul di depan pintu ruang kerjanya. Ia tidak tahu mengapa Christian tiba-tiba datang ke perusahaannya, padahal selama ini mereka tidak pernah bertemu berdua seperti ini. Mereka juga tidak ada hubungan kerja sama sebelumnya.
Apakah Christian datang untuk membantunya?
Pemikiran itu terlintas dibenaknya, tetapi Liam langsung menyingkirkannya. Rasanya aneh pria yang begitu membencinya itu tiba-tiba saja membantunya bahkan tanpa dimintai tolong.
"Tuan Christian?" Sekretaris Liam masuk ke dalam ruangan dengan cemas, takut dimarahi oleh bosnya. "Tuan, maaf saya tidak menghentikannya," kata sekretaris tersebut sambil mengintip ke arah Christian yang berdiri bak raja.