Ella menoleh ke arah pintu saat mendengar nada dering yang ia kenal. Itu bukan ponsel Ella mau pun ponsel Luca.
"Ayo kita pergi makan." Christian sedang berdiri di depan pintu studio dengan ponsel di tangannya. Ia berdiri dengan tegak dan kepalanya terlihat sedikit terangkat, angkuh bak seorang dewa.
Ella menyipitkan matanya dan memandang Christian dengan kesal. Pria ini tidak mengangkat teleponnya dan tiba-tiba saja muncul di sana.
Sementara itu, Luca yang berada di samping hanya bisa tersenyum melihat kedua orang ini.
Banyak orang bilang bahwa Ella tidak pantas mendapatkan Christian. Tetapi menurutnya, hanya Ella yang bisa membuat pria seangkuh Christian menunjukkan emosi yang berbeda dari biasanya.
Hanya Ella yang bisa membuat Christian yang begitu dingin, menjadi lembut dan hangat.
Hanya Ella yang bisa membuat Christian yang begitu acuh tak acuh menjadi perhatian.