"Ayah, studio ini bukan untukku?" Nathan merasa sangat kecewa. Ia pikir ruangan ini adalah ruangan bermain baru untuknya.
Karena sedang sakit, ia bosan berada di rumah seharian. Ia pikir studio ini adalah hadiah dari ayahnya agar ia tidak merasa kebosanan.
Walaupun ia juga menyukai Ella, tetapi di dalam dirinya yang masih kecil, ada rasa ingin diperhatikan dan disayang. Ia ingin disayangi oleh ayahnya.
Tetapi ayahnya itu selalu pilih kasih!
Tuduhan dari Nathan tidak membuat Christian merasakan apa pun. Tetapi malah Ella yang merasa malu. Ia merasa telah merebut kasih sayang ayah dari anaknya.
Ada rasa bersalah di hatinya terhadap anak gemuk ini.
Melihat Nathan berlari ke arahnya dengan kaki pendeknya dan kening yang berkerut karena kecewa, Ella langsung menghiburnya, "Studio ini adalah pemberian ayahmu untukmu. Ia membawaku ke sini untuk bertanya apakah ruangannya sudah cukup bagus. Ia ingin menanyakan pendapatku."