"Apakah benar ini Isabella? Jam segini kamu masih belum bangun? Aku penasaran bagaimana bisa wanita seperti kamu menarik perhatian Tian."
"Tian?" Ella mengucap satu nama itu dengan kebingungan di wajahnya yang baru saja bangun. Bahkan nyawanya belum sepenuhnya terkumpul saat ini.
Di antara semua orang yang ia kenal di dunia ini, apakah ada yang bernama Tian? Sepertinya tidak ada.
"Apakah ini salah sambung?" Tetapi tidak mungkin telepon ini salah sambung. Bukankah tadi wanita ini menyebutkan namanya. "Siapa ini?
Ella bangkit berdiri dari tempat tidurnya. Rasa kantuknya sudah berkurang drastis karena telepon aneh ini.
Di seberang sana, bibir Nadia menyunggingkan senyum sinis. Ada kebencian yang terpancar dari wajahnya. Sayang sekali, Ella tidak bisa melihatnya saat ini.
"Aku adalah teman baik Tian, Nadia. Aku baru saja kembali dari luar negeri dan melihat berita tentang kalian, jadi aku juga ingin mengenalmu. Bagaimana pun juga, teman Tian adalah temanku juga."