Di sebuah toko gaun pengantin yang mewah, Indri sedang mengamati setiap gaun dengan penuh semangat. Namun, berbeda dengan calon pengantinnya, Haikal malah memandang jam tangannya dengan tidak sabar.
"Haikal, apakah yang ini bagus?"
Indri berbalik dan memandang Haikal sambil tersenyum. Ia berputar-putar dengan gaun pengantinnya, seolah memamerkan gaun yang indah itu di hadapan Haikal. Sayangnya, Haikal hanya mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh. "Bagus, bagus …"
Ini hanyalah pernikahan yang didasari atas dasar bisnis. Bisa dibilang ini hanyalah sebuah pernikahan kontrak. Haikal tidak tahu apa yang Indri harapkan dari pernikahan ini.
Apakah ia berharap Haikal akan memberikan cintanya? Sungguh konyol …
Saat melihat wajah Haikal yang tanpa ekspresi, Indri mengalihkan pandangannya pada pelayan toko yang berada di sampingnya dengan tatapan kesal. "Ambilkan aku gaun yang lainnya."
