Ella tidak mengkhawatirkan masalah apa pun saat ini, kecuali bekas memar di lehernya. Ia tidak mau kalau sampai Nathan melihatnya dan kejadian ini membekas di ingatannya.
Bagaimana pun juga, Nathan masih berusia 5 tahun.
Ia tidak ingin membuat kesan yang buruk di mata Nathan.
Ia ingin tetap terlihat cantik dan muda di hadapan Nathan.
Akhirnya, Ella memutuskan untuk mengurai rambutnya. Mungkin, rambutnya yang sedikit bergelombang bisa sedikit menutupi bekas di lehernya.
Begitu ia memasuki pintu, Nathan langsung bergegas menghampirinya. "Wanita tua, kamu sudah kembali!"
Nathan merasa tidak sabaran saat menantikan kepulangan Ella. Ia sudah menghubungi ayahnya, tetapi begitu ia menyebut nama Ella, ayahnya langsung menutup teleponnya.
Hal ini membuatnya merasa kecewa dan sedih, sampai Ella pulang.
Nathan langsung menggandeng tangan Ella, mengajaknya untuk duduk di sofa. Ia memandang wajah Ella cukup lama sebelum bertanya. "Apakah kamu membuat ayahku marah?"