"Dasar anak tidak tahu diuntung. Anak durhaka!" Ia berteriak dengan keras dan langsung mengangkat kakinya untuk menendang Ella.
Ella sempat melihat pergerakan Budi yang mendadak itu, tetapi sebelum ia sempat menghindar, lututnya sudah ditendang dengan keras sehingga ia terjatuh ke tanah.
Telapak tangannya menyentuh aspal, berusaha untuk menopang tubuhnya. Karena gesekan, tangannya itu jadi tergores. Perlahan, rasa sakit yang ia rasakan dari tangannya itu menyebar ke sekujur tubuhnya.
Sama halnya rasa sakit yang ia rasakan dari lututnya.
Ella mengerutkan keningnya ketika merasakan rasa sakit itu. Rasa sakit ini memang tidak seberapa dibandingkan rasa sakit yang ia rasakan di hatinya.
Ia pikir hatinya sudah mati, tetapi ternyata ia masih punya perasaan.
Budi memandang Ella yang berada di bawahnya dengan tatapan marah dan merendahkan. Ia sudah tidak lagi memiliki perasaan pada gadis di hadapannya itu meski gadis itu adalah darah dagingnya sendiri.