"Dari awal, aku sudah tahu bahwa kamu adalah wanita murahan yang tidak tahu malu. Tetapi ternyata kamu melebihi perkiraanku. Kamu lebih berani dari dugaanku."
Ella merasa kepercayaannya kepada Christian semakin pupus. Namun, ia hanya menyunggingkan senyum menawannya. "Christian, bukankah kamu banyak sekali berbicara selama beberapa hari terakhir ini?"
Ella berbalik dan memeluk leher Christian. Postur mereka berdua benar-benar intim.
Ella mendekatkan bibirnya ke arah Christian, tetapi tidak berniat menciumnya. Matanya masih bersinar dengan menawan dan dengan suaranya yang seperti hembusan angin, ia berkata, "Biar aku tebak. Kamu cemburu?"'
Christian mendengus dan matanya terlihat muram. Hanya dengusan itu yang keluar dari mulutnya sebelum ia mendorong tubuh Ella untuk menjauh darinya. Karena dorongan itu, Ella kembali terduduk di sofa.
