Tengah malam, Natalie terbangun oleh getaran dari ponselnya.
Ketika dia duduk, dia menyadari bahwa Anthony sudah tidak ada di kamar tidur.
Dia melihat sekeliling dan melihat bahwa cahaya di ruang kerja masih menyala.
Orang itu masih sibuk dengan pekerjaannya di jam segini?
Ponselnya masih bergetar dan tidak ada tanda-tanda untuk berhenti. Dan semua peneleponnya cuma satu yaitu Reynold.
Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengangkatnya.
"Halo…"
"Natalie, akhirnya kamu menjawab. Kenapa kamu tidak pernah menjawab teleponku akhir-akhir ini?"
Suara itu masih akrab di ingatannya.
Hanya saja dia merasa suaranya itu sedikit aneh, seakan-akan itu suara orang asing.
Tidak ada kehangatan di nadanya.
Reynold merasa sedikit tidak nyaman.
"Aku tidak memegang ponselku!" Natalie menjawab samar-samar.
"Kita akan menikah sebentar lagi, tidakkah kamu ingin kembali dan membahas rinciannya denganku? Banyak yang harus kita bahas, mulai dari mengirim undangan, pestanya, acara, omong-omong, apa kamu sudah mencoba gaun pengantinmu?"
"Reynold, aku menelepon paman Oliver. Dia membekukan kartu kreditku, apa yang terjadi?"
"Apa yang paman Oliver katakan?" Nada suaranya tegang.
"Dia juga mengatakan bahwa Doxia dan T-Rey akan menjadi satu perusahaan. Kenapa aku tidak mendapatkan informasi ini?"
Natalie mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk tetap tenang. Untuk menenangkan diri, dia menggambar pada buku dengan pena di tangannya.
Reynold terdiam selama beberapa detik. "Natalie, bukankah kita sudah membahasnya sebelumnya? Bukankah setelah kita menikah, kamu akan menjadi seorang ibu rumah tangga dan tidak peduli tentang perusahaan? Serahkan urusan bisnis perusahaan itu kepadaku."
Hahaha leluconnya benar-benar garing! Jika dirinya mengikuti pengaturannya, Natalie khawatir bahwa yang tersisa di dalam hidupnya hanyalah baju di badannya saja!
"Aku takut akan ada masalah dengan tanggal pernikahan..."
"Tidak, aku sudah mengatur hal itu."
Mungkin kata-katanya itu terdengar kasual, tetapi Reynold tidak menunjukkan kekhawatiran ataupun informasi apapun padanya.
Ketika dirinya mengatakan Oliver membekukan kartu kreditnya, Reynold tidak pernah khawatir bahwa dirinya tidak memiliki uang. Mencoba gaun pengantin jelas perlu uang...
"Nat, kamu bisa pulang ke rumah hari ini. Insiden terakhir kali memang memukul Erlyn sangat keras, tetapi dia sudah memaafkanmu. Aku memohon padamu untuk memikirkan masa depan keluarga kita. Orang tuamu telah meninggal, dan sekarang keluargamu yang tersisa adalah paman dan bibimu yang selalu membantu dan merawatmu. Kita harus akur dengan mereka semua!"
"Aku akan membayar kebaikan mereka dengan kebaikan yang lebih besar!" Natalie tersenyum sinis.
Natalie menatap kalender dengan dingin. Dia sudah memilih tanggal eksekusinya, 19 juni.
Dia sudah mensimulasikan hari itu di kepalanya berkali-kali, teriakan penghuni neraka akan kalah tragis dengan nasib paman dan bibinya itu nanti.
…
Pada saat ini, Erlyn tidak hanya tidak bisa berkomunikasi dengan Anthony, tetapi dia juga sangat terpukul. Karena suasana hatinya yang buruk, dia bahkan tidak makan malam.
Kembali ke rumah, dia melihat Reynold barusan menutup teleponnya. Wajahnya terlihat suram.
Dia melepas mantelnya, membuat secangkir kopi dan memberikannya kepada Reynold. Dia datang ke Reynold dengan senyum manis. "Suamiku, jangan memaksakan dirimu tidur malam-malam!"
Reynold mengambil kopi dan melirik samar-samar. Dia berbalik ke kamar mandi dan berkata. "Aku akan mandi!"
Reaksi yang tidak dia harapkan itu membuat Erlyn sedikit gelisah.
Dia mengambil ponselnya dan melihat layar. Panggilan terakhirnya menunjukkan bahwa panggilannya adalah Natalie.
Dia menelepon Natalie malam-malam seperti ini?
Apalagi panggilan keluarnya hanya ke nomornya Natalie!!
Segera setelah Reynold keluar, dia meletakkan tangannya di sekitar leher Reynold dan berkata. "Suamiku, tebak siapa yang aku lihat hari ini?"
"Yah?"
"Anthony, hehe, aku sudah membicarakan tentang penanaman modal pada perusahaan. Dia mengatakan memiliki minat yang besar dan mengundangku untuk duduk di kursi VIP dan menonton fashion show bersama-sama. Para model tadi itu benar-benar cantik. Setelah perusahaan kita Go Public, uang miliaran itu akan menjadi milik kita. Dengan itu, nama Doxia akan ditakuti dan dunia akan menjadi milik kita!" Erlyn terlihat bersemangat.
Mendengar kata-kata ini, wajahnya Reynold selalu dingin.
"Suamiku, kenapa kamu terlihat tidak bahagia?"
Reynold mendorong Erlyn menjauh. "Aku selalu merasa ada yang salah dengan Natalie akhir-akhir ini. Dia jauh lebih dingin dari sebelumnya dan tampaknya curiga denganku. Apakah kamu pikir dia tahu tentang kita?"
"Oh, melihat kepribadiannya yang bodoh, bagaimana kita bisa menebak! Namun, apa bedanya? Tidak ada yang perlu ditakutkan. Lagi pula, hubungan kita akan terungkap cepat atau lambat. Sekarang Doxia berada di tanganmu dan ayahku. Kenapa kamu masih takut padanya?"
Reynold terdiam, mata hitamnya yang dalam menatap keluar jendela.
Ketika Reynold marah, dia malah terlihat sangat feminin.
Erlyn memeluknya dari belakang, menempatkan wajahnya di punggung Reynold dan berkata. "Suamiku, apakah kamu risih dengan ide menikahi Natalie? Kalau begitu batalkan pernikahanmu ini. Lagi pula, kamu tidak perlu menikahinya hanya untuk mendapatkan 30% saham miliknya. Misalnya, kalau dia mati tiba-tiba, bagaimanapun juga, dia tidak memiliki kerabat lainnya dan warisannya itu akan menjadi milik kita!"
Reynold tiba-tiba berbalik dan menyela terburu-buru. "Tidak!"
Erlyn membiarkannya pergi, dia dengan jelas dapat melihat perubahan sikap Reynold.
"Mengapa tidak? Dari awal bukankah tujuanmu menikahinya adalah mendapatkan saham sisa yang masih ada di tangannya? Sekarang, aku punya cara yang lebih baik. Kamu tidak perlu repot-repot mengambil rute pernikahan."
Reynold berdiri diam dengan ekspresi wajahnya yang ragu-ragu untuk waktu yang lama.
"Erlyn, aku sangat lelah malam ini. Bisakah kamu berhenti berbicara tentang semua ini?"
Erlyn meraih tangan Reynold dan meletakkannya di dadanya. "Suamiku, apa kamu menyesal memilihku? Aku telah memberikan segala pengalaman pertamaku padamu. Dan aku tidak semurah dan segampang Natalie … yang dengan mudah berpindah dari laki satu ke laki yang lain. Dia cuma seorang pelacur, tidak layak untuk dinikahi."
"Erlyn, bagaimana bisa kamu mengatakan seperti itu? Kapan Natalie tidur dengan pria lain?"
"Apa kamu lupa apa yang terjadi empat tahun yang lalu? Ketika dia diselamatkan, bukankah dia bersama dengan seorang pria? Seperti yang sudah kukatakan, ayahnya Natalie itu tidak memiliki kemampuan dan keterampilan. Dia hanyalah bocah desa yang memiliki impian besar. Coba pikirkan, dari mana dia tiba-tiba mendapatkan modal untuk membuat Doxia? Kalau bukan menjual tubuh putrinya sendiri, aku tidak akan percaya. Aku juga mendengar kalau Natalie dan keluarganya itu sering pergi ke luar kota sebulan sekali. Aku yakin kalau dia sering meniduri klien ayahnya demi mendapatkan uang…" Erlyn benar-benar mengatakan tuduhan yang sangat hina terhadap Natalie
"Itu hanya spekulasimu, Natalie tidak akan melakukan itu. Tidak ada orang tua di dunia ini yang akan membiarkan putrinya sendiri melakukan hal seperti itu!" Wajah Reynold agak dingin.
Mendengar hal ini, Erlyn terus melontarkan hinaannya.
"Spekulasi? Kalau begitu mari kita menunggu dan melihat, ada pepatah yang mengatakan bahwa karakter orang tidak dapat diubah. Wanita seperti dia pasti akan melakukan hal seperti itu untuk bertahan hidup."
"Cukup, jangan katakan hal itu lagi!" Reynold marah, wajahnya sangat suram. "Kejadian empat tahun yang lalu lebih baik jangan kamu singgung lagi. Jika tidak, jangan salahkan aku membentakmu."
"Kenapa kamu masih membelanya?"
"Dia adalah calon istriku selama ini. Apakah kamu bermaksud mengatakan bahwa aku diselingkuhi dan dibodohi selama bertahun-tahun?"
Erlyn juga terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Reynold akan mengatakan bahwa Natalie adalah calon istrinya.
Tiba-tiba, air mata bergulir di matanya. Dia mengambil tangannya dan meletakkannya di perutnya, dan berkata. "Ya, dia memang calon istrimu. Lalu bagaimana denganku, bagaimana dengan anak kita?"
Wajah Reynold langsung melunak. Keluarganya Reynold dari dulu memang kesusahan dalam meneruskan keturunan mereka, ketika dia mendengar bahwa Erlyn telah mengandung anaknya, hal itu benar-benar patut disyukuri.
Dia mengulurkan tangan dan memeluk Erlyn. "Jangan menangis, maafkan kata-kataku tadi. Aku cuma minta tolong padamu, tolong jangan membahas kejadian 4 tahun yang lalu lagi."
Wajah Erlyn bersarang di dada Reynold, tapi hatinya tidak stabil.
Tampaknya Natalie masih ada di hatinya Reynold. Sepertinya penghalang kebahagiaannya adalah perempuan brengsek itu.