"Jadi ... mau mulai dari mana diskusi kita kali ini?" tanya Athas sembari meminum minumannya. Berwarna merah bak jus mawar merah yang sangat harum. Asya menatap Athas aneh.
"Tenang, Asya. Ini hanya jus biasa, stroberi. Tak percaya? Ini, cobalah," tawar Athas menyodorkan gelas jus-nya, untuk ke dua kalinya.
Asya menggeleng kuat. "Enggak mau!" tolak Asya sembari melayangkan tatapan kesal pada Athas.
"Athas, berhentilah," peringat Joan menatap Athas tak habis pikir.
"Cepatlah! Kalian mau mulai diskusinya kapan? Aku tak sabar mengikuti kegiatan geng kalian!" seru Asya dengan senyum antusias.
Tio, Athas dan Joan menatap Asya tanpa kedip. Nampaknya, senyum gadis itu menawan sekali. Berbeda dengan biasanya, hal tersebut membuat ketiga pemuda itu saling tatap, sinyal bahwa keberadaan Asya membuat mereka meleleh, apalagi senyum gadis itu manis sekali.