"Lama tak berjumpa."
Asya membeku dengan manik terbelalak ketika ia sadar siapa pemuda yang sudah menyenggolnya dengan cukup kuat. Untuk waktu yang lama, Asya menatap pemuda itu. Hingga saat pemuda itu tersenyum miring, Asya langsung menunduk.
"Bagaimana kabar Kakak?" tanya Asya dengan suara pelan.
Pemuda itu adalah kakak kandung Asya. Lelaki bernama Glen Alanda Senopati. Glen melepaskan tudung hoodie yang menutupi kepalanya. Rambut kecoklatan yang telah dicat dengan beberapa tindik di telinga lelaki itu terekspos. Asya masih menunduk, enggan menatap lelaki itu.
"Hey, Adik. Kenapa diam seperti itu?" tanya Glen heran. Lelaki itu tersenyum miring lalu mengambil dua buah snack dari rak. "Aku ambil ini. Bilang pada mantan Papa-ku itu, bayarkan makananku," ujar Glen sembari membuka bungkus snack tersebut. Mulutnya bergerak, mengunyah makanan itu tanpa rasa bersalah.