Langkah Asya terpaut beberapa meter dari berdirinya perpustakaan mini yang sering ia kunjungi. Asya berharap Sean ada di sana, karena kemarin ia sempat bertemu Sean di tempat yang penuh buku itu.
Namun, tanpa Asya sadari ada seseorang yang memperhatikan Asya sedari tadi. Bahkan menunggu saat Asya tengah berbincang dengan Crish. Seseorang itu bersembunyi di balik tembok gang, dan ketika Asya berpapasan dengannya, seseorang itu langsung membekap mulut Asya.
Asya melotot. Gadis itu merasakan tubuhnya ditarik paksa untuk bersembunyi di gang kecil, sempit dan bau. Sebisa mungkin Asya memukul-mukul tangan kekar seseorang itu, dan Asya yakin seseorang tersebut adalah lelaki. Asya tak tahu pastinya, tapi yang lebih penting sekarang baginya adalah pergi melarikan diri.
"Eu-pha-kn-akheu!" Asya berontak dengan tenaga kuat. Namun bekapan lelaki itu semakin menjadi, hingga Asya merasa pandangannya berputar-putar, mendadak kepalanya merasa pusing.
