Kejadian horror apa yang pernah Kamu alami? Saya sendiri mengalami kejadian seram saat bermalam di hotel. Percaya nggak percaya sih, tapi bawasannya hal tersebut memang ada. Karena dunia ini memiliki dua alam yang berbeda, alam nyata dan alam gaib.
Seperti pengalaman horor di hotel yang saya alami. Dari luar, kondisi hotel yang saya tempati tidak ada masalah dan tidak ada keanehan sama sekali. Tapi entah kenapa saya merasa agak aneh ketika kaki melangkah masuk ke dalam lobi. Saya hanya berpikir bahwa kondisi badan saya lelah karena capek setelah melakukan beberapa aktivitas.
Setelah mendapatkan kunci kamar, saya pun bergegas menuju kamar untuk istirahat. Tapi tetap saja saya masih merasa tidak enak badan. Saya mencoba merebahkan badan sejenak di kasur dan kemudian berniat untuk membersihkan badan.
Hari pun mulai gelap, saya memutuskan untuk mandi. Berharap semua rasa capek yang saya rasakan hilang. Setelah saya selesai mandi, saya pun keluar dan merasa terkejut lantaran saya melihat semua gorden dan jendela terbuka. Sehingga angin pun dengan bebas masuk ke dalam kamar, karena sudah magrib saya pun bergegas menutupnya.
"Jederrrrrr....!" Saya pun terperanjat kaget ketika mendengar pintu kamar mandi tertutup dengan keras. Kali ini bulu kuduk saya benar-benar berdiri. Saya menatap ke arah kamar mandi sejenak sebelum membuka kunci kamar dan keluar.
Saya menceritakan kepada teman saya tentang kejadian yang baru saja saya alami dan menayakan kepadanya juga apakah dia yang membuka semua jendela dan korden kamar? Tapi teman saya hanya menjawab bahwa dia baru saja datang ke hotel dan belum masuk ke dalam kamar. Lalu siapa yang membuka gorden dan jendela?
Terkadang saya malas untuk menghiraukan keadaan sekitar saat bermalam di hotel. Terlebih bila kondisi badan sudah lelah. Setelah masuk ke dalam kamar, hal yang saya pikirkan adalah tidur. Tapi naas, malam itu saya tidak bisa tidur.
Berbagai hal saya lakukan, mulai dari chat sama teman-teman, mendengarkan musik hingga membaca buku. Biasanya, bila mata saya capek maka akan terpejam dengan sendirinya. Saya melirik jam pada layar smartphone saya. Tak terasa sudah jam 12 malam.
Ketika mata sudah mulai berat, saya meletakkan buku yang saya baca dan tidur. Baru memejamkan mata, saya pun terpaksa membuka mata dan bangun. Saya mendengar suara anak-anak bergurau kencang sekali. Saya diam dan mencoba mencari sumber suara tersebut. Semakin kencang dan semakin berisik.
"Duh, ini anak, mak bapaknya kemana sih? Jam segini belum tidur malah berisik!"
Saya bergumam meluapkan kekesalan. Pertama saya masih bisa sabar, lama-lama saya merasa teganggu karena semakin berisik dan gaduh. Dengan sedikit rasa kesal, saya menelpon receptionist. Agar pihak hotel yang menegur tamu sebelah. Tapi informasi dari pihak hotel justru membuat saya semakin kaget.
"Maaf Ibu, sebelah kamar Ibu sudah melakukan check-out tadi siang, dan sekarang kosong."
Lalu siapa yang berisik malam-malam begini? Sampai pagi menyingsing saya tidak mendapatkan jawabannya.
Pengalaman aneh yang saya alami bersama seorang teman di suatu hotel di Belitung selalu menjadi obrolan menarik. Entah kenapa setiap kali bertemu dengannya, kami semangat membahas hotel tersebut yang menurut kami itu adalah hotel teraneh.
Saat itu, saya dan Marisa tidak ikut peserta lainnya untuk mengikuti penutupan event. Kami sudah capek, dan saya sendiri menderita radang tenggorokan. Dari sore kami hanya melakukan kegiatan di kamar, saya tidur begitu juga Marisa. Sekitar jam 10 malam, saya terbangun dan saya mendapati Marisa sedang memainkan smartphone miliknya.
Kami pun ngobrol dan saya mengajak dia untuk keluar ke lobi karena bosan di kamar. Tanpa pikir panjang Marisa pun mengiyakan ajakan saya. Setelah puas di lobi, kami pun masuk ke dalam kamar dan saya berkata padanya "Sepertinya aku akan susah tidur deh, seharian tidur kebangun jam segini." Marisa hanya terkekeh. Setelah itu saya pun tidak ingat apa-apa.
Malam itu, pada saat kami masuk ke dalam kamar, rupanya saya sudah terlelap sejak badan saya menyentuh kasur. Sementara Marisa justru tidak bisa tidur dan berusah tidur sambil bermain handphone. Namun tiba-tiba dia melihat sosok wanita putih berada tepat di bawah kaki saya. Berdiri dengan rambut panjang yang terurai dan posisi kepala yang menunduk.
Sontak Marisa pun kaget dan teriak. Tapi, saya tidak merespon teriaknnya dan masih terlelap dalam tidur. Ibarat mimpi buruk dia pun segera memejamkan mata dan komat-kamit membaca doa-doa. Malam itu seolah menjadi malam terburuk untuk Marisa dan rasa aneh yang saya rasakan sejak menempati kamar tersebut pun terjawab sudah.
Rasanya aneh ketika saya dan keluarga memutusakan untuk memesan hotel saat berlibur di salah satu tempat wisata di Purwokerto. Harga kamar yang saya pesan tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Fasilitasnya pun lumayan menurut saya. Sama seperti hotel-hotel pada umumnya yang terletak di sekitar area wisata.
Musim liburan membuat hotel yang kami tempati ramai. Saya pun merasa bahwa sebelah kanan dan kiri kamar saya dihuni tamu lain. Malam itu, saya tidur bersama kakak saya, dan anggota keluarga lain berada di kamar yang berbeda.
Di tengah-tengah gurauan kami, tiba-tiba terdengar suara aneh dari kamar sebelah. Sontak kami pun menghentikan obrolan. Namun, setelah kami diam justru suara itu hilang. Seolah tak menghiraukan kami pun melanjutkan ngobrol lagi hingga suara dari kamar sebelah terdengar jelas.
Suara apa sih itu kak?" Karena penasaran, saya pun bertanya kepada kakak saya dan dia hanya menaikkan bahu, memberikan isyarat bahwa dia pun tidak tahu itu suara apa?
"Ah..ah…ah…ah….sudah mas….!"
Sontak saya dan kakak saya saling memandang dan kemudian kami pun terkekeh mendengar suara tersebut makin kencang.
akhirnya aku mencoba mengintip ke lubang pintu dengan penuh rasa penasaran aku mencoba melihat lebih jelas dan memusatkan mataku namun semuanya terasa gelap
akupun di kagetkan dengan sesosok hantu yang sangat menyeramkan dengan wajah yang tidak bisa ku lupakan
malam itu juga aku langsung chekout dari hotel tersebut dan pergi meninggalkan hotel tersebut.
sampai membuat karyawan hotel terheran-heran dan mereka menganggapku sepertinya orang sakit dan berkhayal akan sesuatu yang aku lihat..
akhirnya aku mencoba merileksasikan diriku karena aku terlalu panik saat aku melihat jelas rupa hantu tersebut yang membuat bulu kudu ku merinding sangat membuatku ketakutan dan aku merasa sangat sial bertemu dengan hantu di hotel itu.
namun aku mempelajari sesuatu bahwa sosok hantu itu memang ada dan berada di sekitar kita yang merasa tidak percaya akan adanya hantu berpikirlah bahwa mereka benar-benar ada...