"Gue sakit lihat lo digituin sama si Denis, Din. Kaya dia makhluk paling ganteng aja di muka bumi," kata Danisya.
"Makasih perhatian lo, Sya," ucapku.
"Gimana sama emak bapak lo?" tanya Danisya.
"Mereka masih marah kayanya, tapi ya udahlah. Nanti juga mereka baikan lagi," jawabku.
"Sabar ya Din, ada gue sama lo," ucap Danisya.
Kami berdua kembali berpelukan seperti teletubies. Setelah memastikan semua kebutuhan Kiara dan lainnya siap. Aku segera berangkat bekerja, sepanjang jalan menuju kantor. Aku terus menghubungi pihak yayasan yang menyediakan baby sitter.
Sampai siang saat sedang makan di kantin. Akhirnya, ada kabar gembira dari salah satu yayasan memberitahukan kalau sore ini akan mengirimkan seorang pengasuh. Aku dikirimkan beberapa foto dan membaca satu persatu profil mereka. Pilihanku jatuh pada seorang perawat bernama Fitri, wajahnya polos dan nampak tidak banyak tingkah.
"Sibuk amat Din, makanan udah dingin tuh," kata Pak Anton.